kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sejumlah bursa Asia kompak berseri hari ini, Selasa (18/5)


Selasa, 18 Mei 2021 / 17:30 WIB
Sejumlah bursa Asia kompak berseri hari ini, Selasa (18/5)
ILUSTRASI. Bursa Asia. (Photo by Yoshio Tsunoda/AFLO)


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat tipis 0,01% ke level 5.834,394 pada perdagangan hari ini (18/5). Pergerakan IHSG hari ini cukup fluktuatif. IHSG sempat menguat ke level tertingginya hari ini, yakni 5.855,66 di awal perdagangan sebelum akhirnya jatuh ke zona merah sepanjang perdagangan.

Tak hanya IHSG, sejumlah bursa Asia turut berseri pada perdagangan hari ini. Indeks Nikkei 225 Tokyo menguat 2,09% dan Indeks Strait Times Singapura menguat 2,09%. Dua indeks lainnya di Asia Timur, yakni Shanghai Composite Index menguat 0,32% dan Hang Seng Index Hong Kong menguat 1,42%.

Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia menilai, mayoritas indeks saham di Asia sore ini yang ditutup naik didorong oleh minat beli yang tinggi karena investor memburu saham-saham yang harganya sudah turun tajam. Hal ini dengan mengabaikan faktor kekhawatiran mengenai lonjakan jumlah kasus baru penularan virus Covid-19

Baca Juga: IHSG diprediksi bakal rebound pada Rabu (19/5)

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada hari Senin (17/5) mengatakan bahwa pandemi belum akan berakhir meskipun tingkat vaksinasi yang tinggi di sejumlah negara besar. Di Asia, negara-negara seperti Taiwan, Singapura, Jepang, India dan Thailand mengalami lonjakan penularan virus Covid-19 secara domestik, sehingga memicu pemberlakuan kembali kebijakan lockdown.

Sementara itu, Amerika Serikat (AS) mencatatkan jumlah terendah baik dalam kasus baru dan kematian yang berkaitan dengan Covid-19 sejak fase awal pandemi di 2020.

Dari sisi makroekonomi, investor mencerna rilis notulen rapat Bank Sentral Australia (RBA) yang memperlihatkan bahwa RBA memandang kondisi untuk kenaikan suku bunga tidak akan tercapai hingga paling cepat pada 2024.

RBA juga berpendapat upah harus tumbuh lebih dari 3% secara berkesinambungan untuk menciptakan inflasi. Saat ini upah hanya tumbuh 1,4%. Hal ini memberi sedikit gambaran betapa lama suku bunga akan berada di tingkat hampir 0%.

Baca Juga: Gojek-Tokopedia merger, begini dampaknya ke saham ASII dan TLKM

Selanjutnya, investor akan menantikan rilis notulen rapat kebijakan The Fed (Fed Minute) pada hari Rabu (19/5) untuk mencari tahu mengenai diskusi antara pejabat The Fed mengenai tekanan inflasi dan petunjuk mengenai kapan The Fed akan mulai mengubah pandangan lunaknya (dovish) saat ini.

Selanjutnya: IHSG diprediksi bakal technical rebound pada Rabu (19/5)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×