Reporter: Rashif Usman | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten rumah sakit Mayapada milik taipan Dato Sri Tahir, PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ) bakal menerbitkan surat utang dalam mata uang asing kepada para Investor dengan jumlah pokok sebesar US$ 125 juta atau senilai Rp 1,89 triliun.
Melansir keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (11/12) SRAJ berencana menerbitkan suatu surat utang kepada para investor, di mana masing-masing dari para investor tersebut merupakan entitas yang seluruh modalnya dimiliki oleh BCCS Maverick (A) I, LP.
BCSS Maverick Holdings I, L.P sebagai investor 1 akan menyerap 50% dari jumlah pokok surat utang atau senilai US$ 62,5 juta. Sementara BCSS Maverick Holdings II, L.P sebagai investor 2 juga akan menyerap jumlah pokok surat utang dengan besaran yang sama.
Baca Juga: Sejahteraraya Anugrahjaya (SRAJ) Suntik Modal Anak Usaha Rp 161 Miliar
Dana yang diperoleh SRAJ dari rencana transaksi rencananya akan digunakan untuk modal kerja dan mendukung kebutuhan dana dari pengembangan proyek rumah sakit grup SRAJ di masa depan. Berikut rinciannya:
Pertama, alokasi dana sekitar Rp 725 miliar digunakan untuk penambahan modal kepada PT Nirmala Kencana Mas (NKM), yang selanjutnya akan digunakan oleh NKM untuk pembangunan Gedung Tower 3 Mayapada Hospital Jakarta Selatan serta pembelian tambahan peralatan medis.
Kedua, sekitar Rp 725 miliar digunakan untuk penambahan modal kepada PT Anugrah Inti Bahagia (AIB), entitas anak usaha, yang selanjutnya akan digunakan oleh AIB untuk untuk pembangunan gedung rumah sakit Mayapada Apollo Batam International Hospital beserta pembelian peralatan medis.
Ketiga, sekitar Rp 250 miliar digunakan untuk penambahan modal kepada PT Sejahtera Karunia Semesta (SKS), entitas anak usaha, yang selanjutnya akan digunakan oleh SKS untuk untuk pembelian lahan untuk proyek Mayapada Hospital Surabaya 2.
Keempat, sekitar Rp 125 miliar digunakan untuk penambahan modal kepada PT Sejahtera Abadi Solusi (SAS), entitas anak usaha, yang selanjutnya akan digunakan oleh SAS untuk untuk perluasan lahan, pembangunan gedung parkir serta melengkapi peralatan medis.
Kelima, sisa alokasi dana sekitar Rp 67,25 miliar akan digunakan untuk modal kerja usaha dan entitas anak.
Prospek dan Rekomendasi Saham
Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, menilai bahwa penggunaan dana hasil transaksi surat utang untuk modal kerja dan pengembangan rumah sakit SRAJ di masa depan akan menjadi perhatian investor.
"Sebab, bangun rumah sakit itu butuh waktu. Paling cepat sebenarnya akuisisi," kata Nafan kepada Kontan, Kamis (12/12).
Ia juga menyarankan agar investor memperhatikan kinerja fundamental emiten ke depan, termasuk posisi keuangan yang tercermin dalam laporan kinerja hingga kuartal I-2024.
Baca Juga: Sejahtera Anugrahjaya (SRAJ) Raih Suntikan Modal dari Bain Capital US$ 157 Juta
"Mudah-mudahan ini benar digunakan untuk modal kerja dan pengembangan rumah sakit Group di masa yang akan datang," jelasnya.
Dari sisi pergerakan saham, Nafan mencatat bahwa saham SRAJ saat ini menunjukkan tren pelemahan. Ia merekomendasikan investor untuk menahan (hold) saham ini dengan target harga Rp 2.030 per saham.
Pada penutupan perdagangan Kamis (12/12), saham SRAJ melemah 2,63% atau berada di level Rp 2.480. Namun, secara tahun berjalan saham ini melonjak 710,46%.
Selanjutnya: Midea Siap Buka Pabrik Kulkas dan Mesin Cuci di Indonesia pada 2025
Menarik Dibaca: 5 Hal yang Harus Dilakukan setelah Eksfoliasi Wajah, Jangan Dilewatkan!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News