CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Sejahtera Bintang Abadi (SBAT) berniat rights issue dengan target Rp 130 miliar


Rabu, 04 Agustus 2021 / 16:05 WIB
Sejahtera Bintang Abadi (SBAT) berniat rights issue dengan target Rp 130 miliar
ILUSTRASI. Sejahtera Bintang Abadi (SBAT) akan menggunakan sebagian besar dana rights issue untuk membeli mesin baru.


Reporter: Vina Elvira | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemain industri tekstil benang, PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk (SBAT) berencana menggelar rights issue pada akhir tahun ini. SBAT membidik perolehan dana Rp 130 miliar dari aksi korporasi tersebut. 

Sejahtera Bintang Abadi akan menggunakan Rp 70 miliar dari dana rights issue untuk pembelian tiga set mesin open end. "Kami tinggal proses di OJK kemungkinan, di akhir tahun 2021 atau awal tahun depan sudah sudah bisa terealisasi mesinnya," ujar Direktur Utama SBAT, Jefri Junaedi dalam paparan publik virtual, Selasa (3/8). 

Adapun, hingga saat ini kapasitas produksi SBAT berada di kisaran 7.000 balls-7.500 balls. SBAT memperkirakan kapasitas akan meningkat sebanyak 750 balls menjadi maksimal 8.250 balls setelah adanya mesin baru. 

Rencananya, mesin-mesin tersebut akan mulai beroperasi pada akhir tahun 2021 hingga awal tahun 2022 mendatang. "Kami di tahun 2021 ini telah minta persetujuan dari pemegang saham untuk membeli mesin baru. Dengan demikian kalau tidak ada halangan, di akhir tahun mesin bisa datang dan otomatis volume produksi kami akan meningkat," imbuh Jefri. 

Baca Juga: Sejahtera Bintang Abadi Textile (SBAT) perkuat basis pelanggan di pasar ekspor

Selain ekspansi usaha lewat penambahan mesin, di tahun ini SBAT juga berencana akan memperluas basis pelanggan mereka di pasar ekspor. Sebab, market ekspor ini masih memiliki potensi besar. "Untuk ekspor karena pasar di lokal sudah mulai jenuh dan peluang untuk ekspor sangat besar," imbuh Jefri.

Sedikit informasi, pada tahun 2020 porsi penjualan ekspor Sejahtera Bintang Abadi berada di angka 22% atau Rp 60,05 miliar. Sementara untuk penjualan lokal, masih menjadi penopang dengan porsi 78% atau Rp 117,49 miliar. 

Hingga saat ini, SBAT telah menjajaki berbagai negara di pasar ekspor. Beberapa negara tujuan ekspor emiten ini adalah Korea Selatan, Jepang, Rusia, Jerman, Kanada, Mesir, dan Uruguay.

Baca Juga: Sejahtera Bintang Abadi Textile (SBAT) bidik penjualan Rp 200 miliar di akhir tahun

Dengan sejumlah langkah tersebut, Sejahtera Bintang Abadi membidik kenaikan pendapatan antara 15%-20% tahun ini. "Kami menargetkan untuk periode akhir tahun 2021 Rp 200 miliar, dibandingkan tahun 2020 sekitar Rp 177,55 miliar," kata Jefri.

SBAT membukukan penjualan bersih sebesar Rp 177,55 miliar pada tahun lalu. Penjualan bersih ini turun 43,77% dari penjualan bersih di tahun 2019 yang mencapai Rp 315,79 miliar.

Sejahtera Bintang Abadi masih membukukan rugi bersih tahun berjalan senilai Rp 5,88 miliar di tahun lalu. Angka itu justru menyusut 86,86% secara tahunan dari kerugian di tahun 2019 sebesar Rp 44,19 miliar. 

Baca Juga: Penjualan bersih Sejahtera Bintang Abadi Textile (SBAT) turun 43,7% pada tahun lalu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×