Reporter: Nur Qolbi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mandiri Mineral Perkasa tengah melaksanakan penawaran awal (bookbuilding) dalam rangka penawaran umum saham perdana atawa initial public offering (IPO) dengan kisaran harga Rp 132-Rp 142 per saham.
Asal tahu saja, periode bookbuilding tersebut berlangsung sejak 20 Mei 2022 hingga 30 Mei 2022 mendatang.
Melalui IPO ini, perusahaan yang bergerak di bidang jasa penunjang pertambangan dan penggalian lainnya tersebut melepas 950.000.000 saham ke publik. Jumlah tersebut setara 0,73% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
Dengan begitu, dana segar yang berpotensi diperoleh Mandiri Mineral Perkasa dari gelaran IPO ini ada dalam kisaran Rp 125,4 miliar-Rp 134,9 miliar.
Untuk menangani aksi korporasi ini, Mandiri Mineral Perkasa menunjuk PT Surya Fajar Sekuritas dan PT Victoria Sekuritas Indonesia sebagai penjamin emisi efek.
Baca Juga: Realisasi IPO 2022 Sudah Lebih Tinggi, Semester Kedua Bakal Makin Semarak
Bersamaan dengan IPO, perusahaan yang akan tercatat dengan kode saham NPII ini menerbitkan Waran Seri I sebanyak-banyaknya 4.750.000.000 Waran Seri I. Jumlah tersebut setara dengan 3,65% dari modal disetor pada saat pernyataan pendaftaran IPO.
Setiap satu saham baru hasil IPO melekat lima Waran Seri I. Kemudian, setiap satu Waran Seri I dapat ditukar dengan satu saham biasa dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 500 per saham. Dengan begitu, dana yang diperoleh dari pelaksanaan waran ini sebanyak-banyaknya adalah sebesar Rp 2,37 triliun.
Berdasarkan prospektus IPO, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, seluruh dana hasil IPO dan pelaksanaan waran akan digunakan untuk modal kerja guna mendukung kegiatan usaha.
Sebut saja untuk pembelian sparepart alat-alat berat, pembelian bahan bakar untuk alat-alat berat, pembayaran tenaga kerja karyawan baik site maupun operasional kantor, dan untuk melakukan sewa alat berat dalam jangka pendek.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News