Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) dan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) akan menebar dividen interim. ITMG akan membagikan dividen sebesar Rp 705 per saham dan SIDO sebesar Rp 22 per saham.
Analis Anugerah Sekuritas Bertoni Rio menjelaskan, rasio dividen alias dividend yield ITMG mencapai 5,2% sedangkan SIDO sebesar 1,7%. Oleh karena itu dia melihat ITMG lebih menarik. "Rasio lebih menarik apabila lebih dari 10%," jelas Bertoni kepada Kontan.co.id, Jumat (25/10).
Selain itu, dari sisi price earning ratio (PER) dia juga menilai saham ITMG lebih menarik. Saat ini posisi PER ITMG tercatat 7,6 kali sedangkan SIDO tercatat 24 kali.
Baca Juga: ITMG dan SIDO akan bagi dividen interim, menarikkah saham ini diburu?
Namun, dari sisi bisnis saat ini keduanya dinilai masih belum baik. Sektor batubara masih tertekan dengan harga batubara relatif rendah. Kondisi tersebut membuat ITMG berpotensi mengalami penurunan pendapatan. "SIDO core bisnis-nya hanya menyediakan konsumen jamu dimana jumlah permintaannya terbatas dan stagnan," jelas dia.
Adapun, laporan keuangan ITMG pada semester I-2019 menunjukkan perusahaan tersebut mengalami penurunan laba. Bila dibandingkan dengan perolehan semester I-2018, laba bersih ITMG merosot 31,21% menjadi hanya US$ 70,82 juta.
Baca Juga: Saham ADRO (Adaro Energy) naik 1,1%, ini kondisi PER dan PBV terbaru
Sementara itu, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan ke entitas induk per semester I-2019 tercatat sebesar Rp 374,12 miliar. Laba emiten berkode saham SIDO ini naik 28,22% bila dibandingkan posisi semester I-2018 yang tercatat sebesar Rp 291,77 miliar.
Lebih lanjut, Bertoni menjelaskan secara histori pengumuman dan cum date dividen saham menarik untuk trading jangka pendek memanfaatkan momentum. "Secara psikologis investor hanya mencari capital gain dibandingkan menerima dividen setelah cum dividen," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News