Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan kemarin (6/1). Untuk hari ini, Analis memperkirakan, IHSG dengan mengusung konsep fraksi harga dan lot size yang baru akan melanjutkan pelemahan.
Edwin Sebayang, Kepala Riset MNC Securities bilang, selain turunnya indeks Dow Jones Industrial Average sebesar 44,89 poin, IHSG juga akan mendapat tekanan dari rapat FOMC (Federal Open Market Committee) yang akan digelar Rabu (8/1) dan data tenaga kerja hari Jumat (9/1).
Dari dalam negeri, harga gas elpiji yang melambung tinggi juga menjadi sentimen negatif bagi IHSG. Edwin bilang, harga gas hanyalah lelucon politik yang tidak lucu dalam rangka pencitraan oleh pemerintahan yang berkuasa saat ini terkait gonjang-ganjing harga elpiji 12 kg.
"Jadi, IHSG kembali jatuh. Perlu diwaspadai emiten berbasis energi," tandas Edwin, (7/1). Dia memperkirakan, IHSG akan bergerak naik ke kisaran 4.142-4.248. Dia lebih memilih untuk merekomendasikan saham ASII, INTP, UNVR, GGRM.
Edwin tidak sendiri. Reza Priyambada, Kepala Riset Trust Securities juga memprediksi pelemahan IHSG hari ini. Selain sentimen negatif yang telah dijabarkan sebelumnya, ada satu sentimen tambahan yang menurut Reza juga bakal memberatkan langkah IHSG.
Sentimen itu adalah, kian dekatnya penerapan aturan larangan ekspor minerba sehingga aksi jual pada saham-saham pertambangan marak terjadi. "Aksi jual semakin deras, sehingga IHSG masih akan melemah dengan pergerakan di kisaran pada support 4.162-4.190 dan resistance 4.236-4.270," tambah Reza.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News