Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) tahun ini masih akan mengandalkan lokal konten dibanding dengan konten asing. SCMA optimis pendapatan dari belanja belanja iklan atau Advertising Expenditure (ADEX) perseroan tetap tumbuh.
Direktur Utama SCMA, Sutanto Hartono mengatakan ADEX tahun ini perusahaan menargetkan pertumbuhan 9%-10% atau naik dari tahun sebelumnya sebesar 8%. “Kami tetap akan mengandalkan lokal konten karena lebih bagus untuk iklan,” kata Sutanto di Jakarta, Selasa (21/4).
SCMA tetap fokus pada lokal konten karena permintaan iklannya lebih besar dibanding dengan menyiarkan acara-acara asing. Oleh karena itu, Surtanto mengatakan tahun ini perusahaan tidak akan banyak menambah konten-konten asing. Kalaupun ada lebih pada konten bola dan serial-serial korea dan Turki karena harganya lebih murah.
Lebih lanjut, Sutanto mengatakan, program unggulan SCTV yang mendapat iklan terbesar adalah acara primetime dan Sinetron. Sementara di Indosiar ada pada acara dandut akademi dan De Terong Show. “ Tahun ini kita masih fokus pada Sinetron,” ujarnya.
Tahun ini, SCMA juga akan menaikkan tariff iklannya dan telah bergegosiasi dengan klien besarany untuk hal tersebut. Kenaikan tarif iklan atau rate card Indosiar dan SCTV berbeda Indonesai. Sutanton bilang, keniakn tarif Indosiar mencapai 20-25% sedangkan SCTV 10-15%. “Karena kenaikan rate card Indosiar tahun lalu tidka setinggi SCTV,” kata Sutanto.
Mandiri sekuritas dalam riset yang diterima KONTAN mengatakan meski secara rata-rata jaringan SCTV dan RCTI menaikkan rate card atau tarif iklan 10-15% setiap tahunnya, namun SCMA diprediksi masih akan menunjukkan pertumbuhan pendapatan 13% secar year on year dan margin akan satabil.
Namun secara umum, bisnis media masih akan tertekan tahun ini, demikian tertulis dalam riset. Pasalnya, nilai tukar dikkaer AS terhadap rupiah memangkas konsumsi rumah tangga pada semester I 2015. Namun, Belanja iklan akan menguat tipis di kuarta lII yang didukung oleh bulan puasa.
Mandiri Sekuritas menilai, SCMA tidak terkena dampak valas karena perusahan tidak punya utang valas dan hanya memiliki eksposure yang sedikit terhadap konten negara asing. Kurangnya katalis dan sentimen dari iklan yang melambat akan membuat saham perusahaan overhang sehingga Mansek memangkas prediksi laba setelah pajak (NPAT) sebesar 20% untuk FY2015F.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News