kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Schroder Catatkan Dana Kelolaan Rp 66,64 Triliun Hingga Akhir September


Rabu, 02 November 2022 / 22:39 WIB
Schroder Catatkan Dana Kelolaan Rp 66,64 Triliun Hingga Akhir September
ILUSTRASI. Reksadana Schroders telah outperfom sehingga bisa naik sekitar 14%-15%.


Reporter: Aris Nurjani | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Schroder Investment Management Indonesia mencatatkan dana kelolaan atau asset under manangement (AUM) sekitar Rp 66,64 triliun hingga akhir September. Pemulihan pasar modal Indonesia menjadi sentimen positif utama.

"Kami, selalu berusaha untuk mencetak pertumbuhan yang konsisten melalui pertambahan produk, meningkatkan investor. Sehingga mendapatkan return yang maksimal," kata Irwanti CFA, Investment Director Schroders Indonesia dalam acara Embracing Sustainability & ESG, Rabu (2/11). 

Irwanti mengatakan tidak dapat memberikan perkiraan AUM di akhir tahun ini dan tahun depan karena masih dalam perhitungan segala aspek perekonomian dan pasar modal domestik serta global yang cukup volatil saat ini. Schroder lebih banyak menempatkan dan di saham. 

Irwanti, Investment Director Schroder Indonesia

"Schroders lebih banyak taruh di saham jadi sedikit berbeda dengan umumnya jadi sulit bagi kami memberikan target dana kelolaan karena kita semua tahu kinerja saham sangat sulit diprediksi," ujar dia. 

Baca Juga: Taktik Industri Reksadana Mengejar Kinerja Apik, Siasati Risiko Inflasi

Irwanti berharap dana kelolaan akan terus meningkat. Tapi, dia mengingatkan bahwa ada potensi resesi global. IMF mengeluarkan target perekonomian global berada di sekitar 2,3%-2,5%.

Schroders optimistis pasar saham akan naik. Irwanti mengatakan, pasar saham Indonesia telah naik 7%. Sementara reksadana Schroders telah outperfom sehingga bisa naik sekitar 14%-15%. Irwanti mengatakan, Schroders memilih saham-saham yang defensif seperti consumer, sektor kesehatan, dan perbankan pada kondisi sekarang. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×