kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.774   -14,00   -0,09%
  • IDX 7.460   -19,91   -0,27%
  • KOMPAS100 1.153   -1,43   -0,12%
  • LQ45 914   0,41   0,05%
  • ISSI 225   -1,12   -0,49%
  • IDX30 472   0,95   0,20%
  • IDXHIDIV20 569   1,36   0,24%
  • IDX80 132   0,02   0,01%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,24   0,16%

Saya melihat mulai ada entry point untuk investor asing kembali


Minggu, 24 Juni 2018 / 22:15 WIB
Saya melihat mulai ada entry point untuk investor asing kembali
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia


Reporter: Djumyati Partawidjaja | Editor: Djumyati P.

KONTAN.CO.ID - Setelah liburan panjang, para investor harus melihat IHSG terus melorot dalam perdagangannya. Sempat menyentuh level 5.700-an, walau akhirnya di akhir minggu lalu IHSG ditutup di 5.821,813. Apa yang akan terjadi di pasar minggu ini? Apakah kondisi pasar yang buruk di minggu lalu akan terus terbawa sampai ke minggu ini?  Berikut ini wawancara khusus KONTAN dengan Dastin Mudijana Presiden Direktur Ayers Asia Asset Management.

Apa penyebab utama yang Anda lihat membuat IHSG terus turun minggu lalu?

Bukan turun ya, lebih karena faktor global ya. Faktor global di mana terjadi penguatan dolar. Di mana suku bunga dolar kembali naik ya setelah dia mengalami penurunan selama ini dan mencapai angka hampir 0%. Nah ini dampaknya semua ke negara-negara yang memburu dolar, karena di kita sendiri kan ada beberapa company yang membayar dividen dalam bentuk dolar. Pertamina juga butuh dolar (untuk impor minyak). Nah ini mendorong kenaikan dolar. Selain karena dolar itu sendiri ada istilahnya safe haven ya, uang kembali ke sana. Tapi saya melihat ini temporary, memang ini cycle yang sering terjadi ya. Untuk pembayaran dividen dari Indonesia ke luar itu sudah hampir selesai.

Jadi sekarang lebih kepada orang melihat karena kita punya juga budget defisit. Tapi dari penurunan nilai rupiah kita itu sebenarnya bukan paling parah. Banyak yang lebih, ternyata lebih parah daripada kita penurunannya, seperti di Filipina dan India.

Saya juga melihat di Amerika ada banyak ketidakpastian. Untuk The Fed memang hampir pasti dia akan menaikkan bunga 25 basis lagi. Kalau saja kenaikan bunga The Fed lebih dari itu, kemungkinannya akan ada koreksi lagi di pasar kita. Tapi sekarang ini banyak kebijakan Trump yang… Seperti kebijakan mengenai trade war yang membuat market ini agak cemas. Apa ini akan meluas.

Apakah kondisi ini akan terus memburuk, apa yang bisa dilakukan investor?

Saya melihat ini sebetulnya opportunity ada untuk mulai investasi. Terutama mungkin yang produk reksadana. Reksadana kan pada dasarnya kan dikelola dengan aktif oleh manajer investasi. Nanti kalau investor itu mulai masuk, sebagian saja dulu, kalau kemudian market terjadi koreksi, investasi lagi di bawah. Saya sih melihat kalau pun ada koreksi, koreksinya enggak terlalu banyak lagi.

Jadi saatnya untuk mulai masuk berinvestasi?

Saya menyarankan justru pelan-pelan mulai beli di value sekarang, kenapa? Karena harganya sudah menarik, dari segi yield dari segi harga juga sudah cukup atraktif. Nah hanya masalahnya di nilai rupiah saja. Kalau kita kan investasi dari rupiah ke rupiah, jadi enggak terlalu masalah dengan nilainya.  Tapi melihat kondisi sekarang saya juga prediksi asing akan kembali masuk di level tertentu, karena kalau rupiahnya sudah cukup murah untuk mereka. Begitu melihat rupiahnya murah, yield bond-nya juga sudah cukup tinggi itu buat mereka adalah satu entry point lagi.

Di saham-saham sektor apa?

Untuk defensif di konsumer. Alasannya karena orang-orang masih akan membeli produk perusahaan-perusahaan yang memproduksi pasta gigi dan bahan kebutuhan sehari-hari lainnya. Jadi kalau untuk untuk sekarang ini baiknya di konsumer. Tapi untuk ke depannya, saya rasa ada under value juga di infrastruktur. Infrastruktur kan ke depan masih panjang, jadi mungkin perusahaan-perusahaan konstruksi yang sudah bisa juga boleh dikoleksi.

Kalau dibandingkan dengan obligasi pemerintah?

Kalau obligasi pemerintah sih lebih baik di tenor yang pendek. Sekarang ini kan obligasi yang tenor 5 tahun sudah 7,5%. Jadi yield-nya yang jangka pendek dan menengah sudah menarik, tapi belum waktunya untuk masuk di durasi panjang. Kapan akan baik untuk masuk di jangka panjangnya tergantung dari seberapa The Fed akan menaikkan suku bunganya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×