kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saving bond tawarkan kupon 8,75%


Selasa, 29 April 2014 / 17:15 WIB
Saving bond tawarkan kupon 8,75%
ILUSTRASI. Promo Natasha Selasa Cantik Periode Desember 2022


Reporter: Noor Muhammad Falih | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Surat utang ritel jenis baru resmi ditawarkan pemerintah. Lewat Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU), surat utang ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan Anggaran Pendatapan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2014.

Mengutip  pengumuman dari situs resmi DJPU, surat utang ritel ini bernama Saving Bond Ritel seri SBR001 dengan tenor 2 tahun. Sesuai namanya, SBR001 menargetkan investor ritel dengan minimum pembelian Rp 5 juta dan maksimum Rp 5 miliar.

Investor bisa membeli SBR001 di 21 agen penjual yang telah ditunjuk pemerintah mulai 2 Mei hingga 22 Mei 2014. Investor wajib berstatus Warga Negara Indonesia (WNI) dengan menunjukkan bukti Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Instrumen ini berbeda dengan surat utang ritel lainnya yakni Obligasi Ritel Negara (ORI) dan Sukuk Ritel (SR). Jika ORI dan SR bisa dijual kembali di pasar sekunder, maka SBR001 tidak bisa dijual kembali di pasar sekunder. Sehingga instrumen SBR001 bersifat hold to maturity (memegang hingga jatuh tempo).

Target indikatif penerbitan SBR001 sebesar Rp 2,5 triliun. SBR001 bakal menawarkan kupon 8,75% dengan sistem kupon mengambang. Artinya SBR001 punya spread 125 basis poin dengan suku bunga Lembaga Penjamin Simpanan (LPS rate) yang sebesar 7,5%.

Skema kupon mengambang SBR001 mengikuti nilai dari LPS rate. Kupon SBR001 bakal dikaji ulang tiap 3 bulan sekali. Jika LPS rate naik, maka otomatis kupon SBR001 juga ikut naik dengan spread tetap 125 basis poin.

Namun jika LPS rate turun dari nilainya sekarang, maka kupon SBR001 tetap di level 8,75% lantaran level ini juga merupakan batas minimum pemberian kupon SBR001. Kupon SBR001 bakal dibayar tiap satu bulan sekali pada tanggal 20 tiap bulannya. Pembayaran kupon pertama jatuh pada 20 Juni 2014.

Direkutur Surat Utang Negara DJPU, Loto Srinaita Ginting mengatakan target indikatif SBR001 yang sebesar Rp 2,5 triliun memang relatif kecil. Namun katanya, penetapan nominal tersebut atas dasar bahwa ini merupakan instrumen baru.

Namun, Loto mengatakan dengan skema floating rate tadi, SBR001 tetap akan diburu investor. “Kami optimistis SBR001 dapat diterima oleh investor ritel,” ujar Loto.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×