Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Demi mengoptimalkan momentum pertumbuhan investor ritel belakangan ini, PT Syailendra Capital sudah siapkan beberapa produk reksadana berbasis ritel dalam pipeline produk baru mereka pada tahun ini.
Presiden Direktur Syailendra Fajar R Hidayat mengatakan, saat ini Syailendra sudah menyiapkan beberapa produk reksadana seperti pendapatan tetap, campuran, serta reksadana berbasis indeks. Bahkan, untuk reksadana indeks, Fajar bilang pihaknya tengah menyiapkan untuk offshore maupun onshore.
“Untuk reksadana indeks offshore, rencananya kami akan terbitkan pada semester II-2021, dengan denominasi dolar Amerika Serikat (AS) dan menyasar pasar Asia Pacific,” kata Fajar kepada Kontan.co.id, Senin (29/3).
Fajar bilang, saat ini pasar reksadana indeks masih punya ruang yang sangat besar untuk terus tumbuh. Apalagi, secara tren memang terus mengalami pertumbuhan.
Dari sisi dana kelolaan misalnya, merujuk data Infovesta Utama, sepanjang tahun 2020, berhasil tumbuh hingga 7,49% menjadi Rp 9,4 triliun per Desember 2020. Sementara per Februari 2021, dana kelolaannya sudah mencapai Rp 10,19 triliun.
Baca Juga: Syailendra Capital proyeksikan IHSG akan menyentuh level 6.900 pada akhir tahun
Menurut Fajar, pada saat ini, masuk ke reksadana indeks justru bisa jadi momen yang tepat. Ia menjelaskan, sejauh ini, para investor akan cukup kesulitan untuk mencari tahu mana saham yang terkena imbas dari pandemi Covid-19, minim terimbas, atau justru diuntungkan. Oleh karena itu, cara yang cukup mudah adalah masuk ke reksadana indeks.
“Karena kinerjanya akan mengekor ke indeks benchmarknya, ini akan lebih mudah bagi investor. Apalagi, dengan beberapa kasus di pasar modal belakangan ini, reksadana indeks menawarkan transparansi yang pada akhirnya akan memudahkan investor, khususnya institusi. Investor bisa memadukan indeks yang berisikan mid caps dengan indeks yang berisikan big caps,” imbuh Fajar.
Dengan berbagai produk reksadana baru yang sudah disiapkan dalam pipeline-nya, Fajar optimistis Syailendra bisa mencatatkan pertumbuhan dana kelolaan sebesar 10% dari dana kelolaan pada akhir tahun 2020.
Asal tahu saja, merujuk laman pasardana.id, dana kelolaan Syailendra pada akhir tahun lalu mencapai Rp 23,43 triliun dan menjadikannya sebagai MI dengan dana kelolaan terbesar ke-10. Sementara pada akhir Februari 2021, dana kelolaan Syailendra sudah berhasil tumbuh menjadi Rp 24,45 triliun.
Selanjutnya: Mandiri Manajemen Investasi jadi MI dengan AUM terbesar per Desember 2020
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News