kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45916,44   -19,08   -2.04%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saraswanti Anugerah (SAMF) Teken MoU Pengadaan Bahan Baku Pupuk dengan EuroChem


Kamis, 04 Agustus 2022 / 19:25 WIB
Saraswanti Anugerah (SAMF) Teken MoU Pengadaan Bahan Baku Pupuk dengan EuroChem
ILUSTRASI. Pabrik pupuk PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk (SAMF).


Reporter: Vina Elvira | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk menjamin ketersediaan bahan baku sepanjang 2022. Emiten berkode saham SAMF di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini telah menggandeng EuroChem untuk mengamankan pengadaan bahan baku pupuk.

"Kami baru saja menandatangani memorandum of understanding (MoU) dengan EuroChem untuk kontrak pengadaan bahan baku pupuk sebanyak 100.000 ton hingga akhir 2022," ungkap Direktur Utama PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk, Yahya Taufik, dalam keterbukaan informasi, Kamis (4/8).

Dia melanjutkan, kontrak tersebut mencakup untuk pengiriman (shipment) Juli dan Agustus 2022 sebanyak 50.000 ton. Lalu, untuk shipment Oktober dan November 2022 sebanyak 50.000 ton. Dengan demikian, sebagian besar kebutuhan bahan baku tahun ini sudah dapat terpenuhi.

Adapun, kebutuhan bahan baku SAMF sampai dengan akhir tahun 2022 ini sebanyak 200.000 ton. Sisanya sebanyak 50.000 ton didatangkan dari Uzbekistan dan 50.000 ton dari Laos.

"Saat ini, pembayaran importasi bahan baku dari Eurochem memakai sistem tunai, berubah dari semula yang menggunakan letter of credit (L/C)," kata dia.

Baca Juga: Penjualan Saraswanti Anugerah (SAMF) Melonjak 103% di Semester I-2022

Meski begitu, dia mengklaim SAMF tidak menemui kendala mengingat dibantu juga oleh PT Bank Mandiri Tbk,  untuk kebutuhan pembayaran yang menggunakan mata uang dolar AS. Sehingga pihaknya pun yakin tidak akan menghadapi kendala hingga akhir 2022 nanti.

Sementara itu, untuk pasokan bahan baku 2023, SAMF sudah menjajaki kembali pembicaraan dengan Eurochem untuk menyediakan 200.000 ton, selebihnya diimport dari Jordan, Uzbekistan dan Laos.

"Harga bahan baku mengikuti pasar, saat ini bila dibandingkan dengan awal 2021 harga sudah naik sekitar 100%," tambahnya.

Sepanjang semester pertama 2022, SAMF mengantongi penjualan Rp 1,45 triliun, melejit 103% dibandingkan periode sama 2021 yang sebesar Rp 711,88 miliar.

Karena itu, manajemen SAMF merevisi target penjualan tahun 2022. Dari semula Rp2,4 triliun menjadi Rp2,88 triliun.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×