Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) bakal lebih agresif membangun jaringan serat optik. Anak usaha mereka, yakni PT Iforte Solusi Infotek, mendapatkan kenaikan plafon kredit dari PT Bank DBS Indonesia. Semula mereka cuma kebagian jatah Rp 750 miliar, kini menjadi Rp 1,2 triliun.
Kenaikan nilai fasilitas pinjaman itu adalah bagian dari Amending Agreement atau Perjanjian Perubahan antara Iforte dan Bank DBS Indonesia. Sebelumnya, kedua perusahaan tersebut sudah pernah meneken perjanjian kredit pada 22 Februari 2013.
Menurut informasi dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) tanggal 21 Agustus 2018, periode perjanjian berlaku setahun sejak diteken dan berdasarkan hukum Inggris. Besaran bunga mengacu pada Jakarta Interbank Offered Rate (JIBOR) dengan margin 1,8% per tahun.
Iforte akan memanfaatkan perubahan plafon kredit untuk pembayaran awal alias prepayment utang Bank DBS Indonesia tahun 2013. Sebagian lagi untuk membayar biaya perubahan perjanjian dan membiayai modal belanja.
Perjanjian kredit tersebut melibatkan anak usaha Sarana Menara yang lain, yakni PT Profesional Telekomunikasi Indonesia atau Protelindo, sebagai penjamin. Perlu diketahui, Protelindo merupakan pemegang 99,997% saham Iforte.
Sarana Menara menyatakan, tambahan fasilitas kredit tersebut berpotensi menambah jaringan serat optik lebih dari target yang telah ditetapkan. "Karena belanja modalnya terutama untuk fiber optic," kata Adam Gifari, Wakil Direktur Utama Sarana Menara Nusantara saat dikonfirmasi Kontan.co.id, Kamis (23/8).
Sebelumnya, Sarana Menara menetapkan target penambahan jaringan serat optik sepanjang 2.000 kilometer (km) tahun ini. Adapun panjang serat optik yang sudah mereka operasikan mencapai 6.000 km.
Selain ekspansi serat optik, Sarana Menara juga mengejar penambahan jumlah menara telekomunikasi. Hingga Juni 2018, perusahaan yang tercatat dengan kode saham TOWR di BEI tersebut, telah menghabiskan dana belanja modal atawa capital expenditure (capex) Rp 1,1 triliun untuk membangun 1.300 menara telekomunikasi.
Sementara sepanjang tahun ini, Sarana Menara mengalokasikan capex sebesar Rp 2 triliun. Alhasil, perusahaan tersebut masih memiliki anggaran Rp 900 miliar selama semester kedua tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News