Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Agenda PT Sarana Menara Infrastructure Tbk (TOWR) menggelar aksi korporasi belum kelar. Setelah akuisisi, emiten menara telekomunikasi ini berencana melakukan pemecahan nilai saham atawa stock split.
"Stock split diharapkan mampu membuat saham TOWR menjadi lebih likuid," ujar Wakil Direktur Utama TOWR Adam Gifari kepada Kontan.co.id, Senin (9/4).
Berdasarkan data RTI, selama setahun terakhir, frekuensi transaksi saham TOWR sebesar 55.989 kali. Angka ini lebih kecil dibandingkan frekuensi saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) yang mencapai 302.152 kali.
Namun, volume dan nilai transaksi TOWR justru lebih besar dibandingkan TBIG. Volume transaksi TOWR mencapai 4,3 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 17,2 triliun, sedangkan volume TBIG sebanyak 757,5 juta saham dengan nilai transaksi Rp 4,7 triliun.
Dari segi harga, saham TOWR hingga penutupan perdagangan awal pekan ini masih stagnan di level Rp 3.400 per saham. Sementara, saham TBIG turun 50 poin ke level Rp 5.650 per saham.
Sayang, manajemen belum bersedia memerinci rasio stock split tersebut. "Nanti akan kami masukan ke agenda," imbuh Adam.
TOWR berencana menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 9 Mei mendatang untuk meminta persetujuan stock split.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News