Reporter: Barly Haliem | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Perusahaan pelayaran dalam negeri, PT Samudera Indonesia Tbk, menambah satu lagi kapal kontainer baru. Alhasil, tiga bulan pertama tahun 2018, emiten berkode saham SMDR ini sudah menambah dua unit kapal baru.
Perusahaan itu meresmikan pengoperasian perdana kapal kontainer baru bernama MV Sinar Penida di Pelabuhan PSA Keppel Singapura, Jumat (9/3). Kapal ini dikelola salah satu lini usaha Grup Samudera, PT Perusahaan Pelayaran Nusantara Panurjwan.
Hadir pada acara tersebut antara lain Chandraleika Masli Mulia, Komisaris PT Ngrumat Bondo Utomo (induk usaha Samudera Indonesia), Bani Maulana Mulia, Managing Director Ngrumat Bondo Utomo, serta Trisnadi Mulia, Direktur PT Perusahaan Pelayaran Nusantara Panurjwan. Acara itu dihadari pula pejabat PSA Keppel Singapura, kreditur, serta sejumlah komisaris dan direksi grup usaha tersebut.
Kapal kontainer berbobot mati sekitar 8.000 ton itu memiliki kapasitas angkut 600 teus. Bahtera baru ini dibangun di galangan Jingjiang Nanyang Shipbuilding, China.
Tahap awal pengoperasiannya, Sinar Penida melayani rute Singapura-Malaysia-India. Bani Mulia optimistis, kehadiran Sinar Penida akan mengerek kinerja perusahaannya.
Selain mendorong pendapatan tahun ini, "Tambahan kapal untuk antisipasi kenaikan permintaan angkutan," kata pria yang juga menjabat Direktur Samudera Indonesia Tbk, kepada Kontan.co.id di Terminal Brani, Pelabuhan PSA Keppel Singapura, akhir pekan lalu.
Emiten berkode saham SMDR ini membayar US$ 8,5 juta untuk investasi pengadaan MV Sinar Penida. "Ini unit kedua dari paket dua unit yang kami beli seharga US$ 17 juta," tambah Bani.
Februari lalu, Samudera Indonesia juga sudah meluncurkan satu kapal kontainer baru bernama MV Sinar Palopo. Kapal ini juga lebih dulu melayani rute Singapura-Malaysia-India.
Sinar Palopo pun memiliki kapasitas angkut 600 teus. Alhasil, sepanjang kuartal I-2018, kapasitas angkut kontainer Samudera Indonesia bertambah sekitar 1.200 teus.
Tambahan kapasitas itu menaikkan pula total kapasitas angkut kontainer. Dalam beberapa waktu ke depan, perusahaan ini menargetkan kapasitasnya naik menjadi sekitar 25.000 teus.
Trisnadi menambahkan, sepanjang tahun ini SMDR akan membeli setidaknya 15 unit kapal baru. Sampai akhir tahun 2017, kata Trisnadi, Grup Samudera memiliki sekitar 90 unit kapal. "Khusus kapal kontainer sekitar 50 unit, dengan trough put sekitar 150.000 teus," tambah dia.
Agenda pembelian kapal tahun ini akan dibiayai oleh belanja modal atau capital expenditure (capex) perusahaan tersebut. Tahun ini, SMDR menganggarkan belanja modal US$ 190juta.
Menurut Ridwan Hamid, Direktur Keuangan Samudera Indonesia, sekitar 60% atau mayoritas belanja modal ini untuk membiayai pengadaan kapal baru serta ekspansi bisnis pelayaran. "Anggaran selebihnya untuk membiayai ekspansi sektor logistik, terminal, properti dan non-shipping lain," kata dia.
Ridwan berharap, ekspansi akan mendorong pertumbuhan pendapatan SMDR tahun ini. Dia tidak bersedia memberi indikasi nilai target pendapatan maupun persentase pertumbuhannya. "Tapi dari sisi volume angkut targetnya naik 10%," kata dia.
Tahun lalu, kata Ridwan, pendapatan Samudera meningkat sekitar 6%. Namun bottom line cenderung flat, karena terbebani kenaikan harga minyak.
Pada perdagangan Jumat (9/3), harga saham SMDR berakhir tetap di posisi Rp 472 per saham. Nilai transaksinya mencapai sekitar Rp 3,34 miliar pada perdagangan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News