Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) mencatatkan kenaikan produksi tandan buah segar (TBS) inti dan eksternal sebesar 14% secara tahunan alias year on year (YoY) sepanjang tahun 2025.
Head of Investor Relation SGRO, Stefanus Darmagiri mengatakan, produksi CPO perseroan juga mengalami kenaikan sebesar 13% YoY menjadi 170.416 ton sepanjang semester I 2025.
Kenaikan produksi disebabkan oleh berkurangnya dampak El-Nino yang terjadi pada semester II 2023 yang berdampak terhadap produksi di 2024 lalu.
“Kami berharap produksi TBS akan mengalami peningkatan pada akhir tahun 2025,” ujarnya kepada Kontan, Rabu (30/7).
Pada semester I 2025, SGRO dapat meningkatkan kenaikan pendapatan dan laba bersih.
Laba bersih SGRO tercatat Rp 538,28 miliar per semester I 2025. Ini naik 236,06% secara tahunan dari Rp 160,17 miliar per semester I 2024.
Kenaikan laba bersih SGRO diawali dengan meningkatnya penjualan SGRO sebesar 45,18% YoY ke Rp 3,29 triliun di akhir Juni 2025. Sebelumnya, penjualan tercatat Rp 2,26 triliun pada periode sama tahun lalu.
Menurut Stefanus, peningkatan kinerja SGRO disebabkan oleh peningkatan volume penjualan CPO dan palm kernel (PK). Hal ini sejalan dengan kenaikan volume produksi CPO sebesar 13% YoY dan volume produksi PK sebesar 20% YoY sepanjang semester I 2025.
Di samping itu, kinerja yang meningkat juga ditopang oleh adanya peningkatan harga CPO dunia yang berdampak terhadap peningkatan harga jual rata-rata CPO dan PK.
Harga jual rata-rata CPO SGRO mengalami peningkatan sebesar 18% YoY menjadi Rp 14.530 per kilogram, sedangkan harga jual rata-rata produk PK meningkat sebesar 87% YoY menjadi Rp 12.287 per kilogram.
“Sehingga, profitabilitas perseroan dapat meningkat dengan margin laba kotor (gross profit margin/GPM) yang meningkat menjadi 32,3% pada semester I 2025, dari sebelumnya 20,6% pada semester I 2024,” ungkapnya.
Stefanus menuturkan, langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh perseroan adalah dengan terus meningkatkan produktivitas CPO melalui Best Agronomy Practices dengan terus fokus melanjutkan program intensifikasi yang telah berjalan pada tahun-tahun sebelumnya.
Seperti, mekanisasi, water management system, dan peningkatan infrastruktur serta digitalisasi untuk meningkatkan monitoring, efektifitas produksi dan efisiensi kerja di kebun. “Sehingga, diharapkan dapat meningkatkan kinerja operasional perseroan,” paparnya.
Selanjutnya: Danantara Masih Mengkaji Proyek DME Batubara
Menarik Dibaca: Resep Kebab Ayam Praktis Ala Devina Hermawan, Enak dan Cocok Buat Stok di Kulkas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News