Reporter: Vina Elvira | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen semen merah putih, PT Cemindo Gemilang Tbk (CMNT) menjalankan sejumlah strategi untuk memaksimalkan laju bisnisnya di sepanjang tahun ini. Dengan demikian pertumbuhan pendapatan sebesar 15% diharapkan dapat tercapai hingga tutup tahun nanti.
Direktur Keuangan Cemindo Gemilang Ameesh Anand menyampaikan bahwa tahun 2022 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi industri semen di seluruh dunia. Ini karena adanya kenaikan biaya energi dan logistik yang melampaui angka inflasi.
Untuk itu, perseroan pun mesti menerapkan sejumlah strategi dan berbagai langkah inovasi untuk menggenjot penjualan dan juga menjaga profitabilitas. Salah satu strategi tersebut meliputi efisiensi energi dengan memanfaatkan bahan bakar alternatif dan raw material.
"Kami menggunakan alat transportasi yang lebih murah dan lebih ramah lingkungan, mengimplementasikan automasi dan digitalisasi teknologi dalam bisnis proses," ujar Ameesh, kepada Kontan.co.id, Rabu (16/11).
Baca Juga: Trisula International (TRIS) Cetak Laba Rp 27,90 Miliar Hingga Kuartal III 2022
Di samping efisiensi, inovasi produk juga tetap menjadi strategi yang digaungkan perseroan untuk memaksimalkan kinerjanya. Belum lama ini, Cemindo Gemilang baru saja merilis Semen Merah Putih Watershield, yang merupakan semen multiguna pertama dan satu-satunya di Indonesia.
Peluncuran Semen Merah Putih Watershiled ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan masyarakat akan semen yang memiliki teknologi water-repellent. Teknologi tersebut dapat memberikan perlindungan lebih terhadap bangunan di segala cuaca dan memberikan efek daun talas pada hasil akhir pekerjaan bangunan.
Menurut Ameesh, inovasi produk tersebut membawa CMNT ke segmen pasar baru, baik di level domestik maupun global. Pihaknya juga yakin, inovasinya ini dapat memperluas pangsa pasar Perseroan, yang pada akhirnya bisa meningkatkan kontribusi atas pendapatan di masa yang akan datang.
Apabila menilik laporan keuangan kuartal III-2022, CMNT terpantau mampu meraih kinerja positif. Hingga akhir September lalu, pendapatan perseroan tercatat tumbuh 17,52% menjadi Rp 6,81 triliun dari sebelumnya Rp 5,88 triliun di periode yang sama tahun lalu.
Kenaikan pendapatan tersebut didorong oleh tumbuhnya pendapatan dari segmen semen dan klinker, dan juga ditopang dari penjualan produk baru.
Baca Juga: Demi Lanjutkan Kinerja Positif, Mega Perintis (ZONE) Fokus Tambah Gerai
Dari sisi bottom line, CMNT tercatat meraup laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 5,61 miliar. Angka ini turun signifikan dari laba bersih di tahun sebelumnya yang mencapai Rp 333,77 miliar.
"Laba operasi mengalami kenaikan sebesar 1,6% di kuartal III-2022 dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Adapun, laba bersih mengalami penurunan dikarenakan adanya unrealized forex loss, tapi hal ini bersifat non-cash," sebut Ameesh.
Tanpa menyebutkan secara detail, Ameesh menuturkan bahwa hingga September 2022 CMNT telah mengeluarkan dana belanja modal atau capex sebesar Rp 279 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News