kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

SAM Sharia mengincar sektor komoditas


Selasa, 03 Juni 2014 / 08:15 WIB
SAM Sharia mengincar sektor komoditas
ILUSTRASI. Jadwal Live Stream Genshin Impact 3.4 Special Program, Versi Terbaru dan Kode Redeem


Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Saham-saham sektor komoditas kembali menjadi incaran manajer investasi. Tengok saja, PT Samuel Aset Manajemen (SAM), yang mengoleksi saham komoditas sebagai aset reksadana saham besutannya: SAM Sharia Equity Fund.

Menilik fund factsheet, reksadana yang diluncurkan sejak 18 Januari 2013 ini menempatkan 11,86% aset pada saham pertambangan dan 11,74% di sektor agriculture. Selain itu, aset produk ini juga menyebar pada sektor lain, seperti building construction 12,93%, properti dan real estate 11,82%, dan consumer goods 8,01%.

Sejumlah saham yang menjadi pilihan, yaitu PT Adaro Energy Tbk, PT Astra Agro Lestari Tbk, dan PT Perusahaan Perkebunan London Sumatera Indonesia. Secara umum, produk ini memiliki alokasi aset 80,11% di ekuitas, sisanya pada pasar uang. Presiden Direktur SAM, Agus Yanuar, menyebutkan tahun ini, pihaknya mengakumulasi saham sektor komoditas yang memiliki balanced sheet kuat. Sektor yang menjadi incaran, yaitu crude palm oil (CPO), metal dan batubara.

"Saham komoditas mulai menarik karena harganya sudah bottoming, demand masih tumbuh, sementara suplai sudah tidak lagi berlebihan," tutur Agus.

Selain komoditas, SAM juga mengincar saham sektor usaha yang berorientasi domestik dan berhubungan dengan demografi. Seperti telekomunikasi, konsumer, farmasi, dan properti. Dengan strategi tersebut, SAM Sharia Equity Fund bisa memberikan imbal hasil moncer.

Secara year to date hingga 28 Mei 2014, produk ini membagikan return 24,37%. Kinerja ini mengalahkan kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada periode yang sama, yakni 16,64%, sekaligus melampaui rata-rata kinerja reksadana saham pada periode yang sama, yakni 20,02%.

Agus memperkirakan, produk ini bisa memberikan return antara 20%-30% per tahun. Investor bisa mengoleksi produk ini dengan merogoh kocek minimal Rp 250.000. Biaya pembelian dipatok maksimal 1%, tapi bebas biaya jual (redemption fee).

Analis Infovesta Utama, Viliawati, menilai, produk ini cukup prospektif tahun ini. Secara historis, kinerja nya bisa mengungguli reksadana saham syariah lain. Meski demikian, ia mengingatkan, penempatan aset yang cukup besar pada sektor komoditas bisa menahan kinerja. Vilia memperkirakan, sektor komoditas belum akan pulih secara konsisten. Ini mengingat belum ada sentimen kuat yang menopang kinerja sektor tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×