kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Salim Ivomas Pratama (SIMP) masih rajin ekspansi bisnis


Rabu, 29 Agustus 2018 / 21:40 WIB
Salim Ivomas Pratama (SIMP) masih rajin ekspansi bisnis
ILUSTRASI. Salim Ivomas Pratama Tbk SIMP


Reporter: Anna Maria Anggita Risang | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) di kuartal II-2018 mencatatkan pertumbuhan produksi Tandan Buah Segar (TBS) inti dan Crude Palm Oil (CPO) sebesar 8% year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama di tahun lalu.

Meskipun demikian, di semester I-2018 grup SIMP sempat mencatat pertumbuhan produksi TBS inti sebesar 1% yoy namun produksi CPO turun 2% yoy seiring TBS eksternal lebih rendah. 

Kinerja perseroan di semester I-2018 terutama dipengaruhi oleh realisasi persediaan CPO serta harga-harga komoditas yang lebih rendah. Untuk mengantisipasi kenaikan lahan tanaman menghasilkan kelapa sawit, SIMP akan terus melakukan beberapa ekspansi hingga tahun depan.

“Dalam ekspansi cacao ini, SIMP akan bentuk joint venture (JV) bersama dengan Daito Cacao dan saat ini pabrik sedang dalam masa konstruksi,” ucap Direktur Salim Ivomas Pratama, Tan Agustinus Dermawan. 

Diharapkan pabrik yang berlokasi di Purwakarta, Jawa Barat ini dapat selesai di tahun 2019 dan akan melakukan produksi secara komersil di kuartal IV 2019. SIMP mengeluarkan biaya kisaran 30 juta US$ sampai dengan 35 juta US$.

Untuk capex, Tan Agustinus memperkirakan hingga akhir tahun nanti akan mencapai Rp 2 trilliun untuk ekspansi. Saat ini SIMP sudah merealisasikan membangun pabrik di Kalimantan Tengah yang berkasipitas 45 ton TBS per jam. 

Disamping itu, pada tahun 2018, SIMP telah menyelesaikan ekspansi di divisi minyak dan lemak nabati atau pabrik penyulingan (refinery) sekitar 1.000 ton CPO per hari atau 300.000 ton per tahunnya, yang sudah mulai produksi di bulan April lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×