kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.405.000   -9.000   -0,64%
  • USD/IDR 15.370
  • IDX 7.722   40,80   0,53%
  • KOMPAS100 1.176   5,28   0,45%
  • LQ45 950   6,41   0,68%
  • ISSI 225   0,01   0,00%
  • IDX30 481   2,75   0,57%
  • IDXHIDIV20 584   2,72   0,47%
  • IDX80 133   0,62   0,47%
  • IDXV30 138   -1,18   -0,84%
  • IDXQ30 161   0,48   0,30%

Saham yang Turun ke Papan Pengembangan Bertambah Jadi 112, Ada LIFE, SOHO dan SONA


Jumat, 31 Mei 2024 / 10:01 WIB
Saham yang Turun ke Papan Pengembangan Bertambah Jadi 112, Ada LIFE, SOHO dan SONA
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia (BEI) menambah jumlah saham yang turun kasta dari papan utama ke papan pengembangan. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/23/04/2024


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) menambah jumlah saham yang turun kasta dari papan utama ke papan pengembangan. Ada tiga saham tambahan, yakni PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Tbk (LIFE), PT Soho Global Health Tbk (SOHO) dan PT Sona Topas Tourism Industry Tbk (SONA).

Dengan tambahan itu, total saham yang turun dari papan utama ke papan pengembangan berjumlah 112 emiten. 

Keputusan ini ditandatangani oleh Kepala Divisi Penilaian Perusahaan 1 Adi Pratomo Aryanto, Kepala Divisi Penilaian Perusahaan 2 Vera Florida, Kepala Divisi Penilaian Perusahaan 3 Lidia M. Panjaitan, dan Kepala Divisi Pengaturan & Operasinal Perdagangan Pande Made Kusuma Ari A.

BEI pada 22 Mei 2024 lalu sebelumnya telah mengumumkan daftar perpindahan papan pencatatan. Dalam pengumuman tersebut, ada 10 saham yang naik kelas dari papan pengembangan ke papan utama, serta ada 109 saham dari papan utama ke papan pengembangan.

Baca Juga: HMSP, KAEF dan Barisan Saham Ini Anjlok Usai Turun ke Papan Pengembangan

"Selanjutnya, berdasarkan evaluasi Bursa atas data terkini, maka terdapat penambahan tiga Perusahaan Tercatat yang akan dipindahkan dari Papan Utama ke Papan Pengembangan," ungkap pengumuman BEI dalam keterbukaan informasi, Jumat (31/5).

Adapun, perpindahan papan pencatatan tersebut berlaku sejak hari ini, 31 Mei 2024. Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan BEI Kautsar Primadi Nurahmad mengungkapkan pengaturan mekanisme perpindahan papan pencatatan ini bertujuan untuk lebih memberikan klasifikasi yang jelas kepada investor mengenai kondisi emiten berdasarkan kinerja fundamental, kapitalisasi pasar, serta pemenuhan atas ketentuan peraturan BEI.

"BEI berwenang untuk melakukan penilaian perusahaan tercatat atas pemenuhan persyaratan dan perpindahan papan yang dilakukan setiap enam bulan sekali, yaitu pada bulan Mei dan November," ujar Kautsar dalam siaran pers pada Kamis (23/5).

Sekadar mengingatkan, 10 saham yang naik kasta dari papan pengembangan ke papan utama adalah PT Bank Capital Indonesia Tbk (BACA), PT Berdikari Pondasi Perkasa Tbk (BDKR), PT Habco Trans Maritima Tbk (HATM), PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC).

Kemudian ada PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI), PT Menthobi Karyatama Raya Tbk (MKTR), PT Mulia Industrindo Tbk (MLIA), PT Trans Power Marine Tbk (TPMA), PT Cerestar Indonesia Tbk (TRGU) dan PT Venteny Fortuna International Tbk (VTNY).

Sedangkan saham yang turun kelas dari papan utama ke papan pengembangan berasal dari aneka sektor dan grup bisnis. Di antaranya adalah PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) dan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF). 

Baca Juga: Rotasi di BEI: 10 Saham Naik ke Papan Utama, 109 Saham Turun ke Papan Pengembangan

Lalu ada emiten yang berasal dari grup konglomerasi Astra yakni PT Acset Indonusa Tbk (ACST). Saham yang terafiliasi Grup Salim yaitu PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS), PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) dan PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI). Lalu ada saham terafiliasi Kaesang Pangarep PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP).

Emiten dari Grup Lippo yakni PT Lippo General Insurance Tbk (LPGI), PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) dan PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU) juga terdepak ke papan pengembangan. Emiten milik Pemerintah Provinsi Jakarta turut turun dari papan utama yaitu PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) dan  PT Jaya Real Property Tbk (JRPT).

Sederet saham dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun anak usahanya ikut tergusur dari papan utama ke papan pengembangan. Seperti PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), PT Adhi Commuter Properti Tbk (ADCP), PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM), PT Kimia Farma Tbk (KAEF), PT Phapros Tbk (PEHA) dan PT PP Presisi Tbk (PPRE).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×