Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Industri tekstil masih menjadi salah satu pilihan utama dalam berinvestasi. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya investor yang berminat untuk mengempit saham PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), hingga saham ini mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribed.
"Ketika roadshow, 40%-45% investor asing meminati saham ini. Saham SRIL juga sempat oversubscribed tiga kali," tukas Eko Yuliantoro, Direktur Utama Bahana Securities, seusai kegiatan pencatatan saham SRIL, Senin (17/6).
Lebih jauh Eko menjelaskan, reaksi pasar yang seperti itu menjadi salah satu gambaran jika industri tekstil Indonesia sebenarnya masih mampu bersaing di dalam negeri, bahkan tingkat global sekalipun.
Awalnya, Bahana Securities memang tidak menentukan secara spesifik siapa yang akan menjadi pembeli partai besar atau anchor buyer saham ini. Rupanya, ada dua investor institusi yang sejak awal diharapkan bisa menyerap saham SRIL dalam jumlah besar. "Ini sekaligus mematahkan anggapan jika industri tekstil sedang dalam kondisi sunset," pungkas Eko.
Catatan saja, SRIL melepas sebanyak 5,6 miliar saham ke publik, atau setara 30,12% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Lewat perhelatan ini, SRIL meraup duit segar Rp1,34 triliun.
Per pukul 11.14 WIB, saham SRIL tercatat naik 2,08% menjadi Rp 245.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News