Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki tahun kerbau logam dalam penanggalan China, sejumlah sektor dinilai akan memiliki prospek yang baik, dua di antaranya adalah konstruksi dan semen.
Pakar fengshui Suhu Benny mengatakan, unsur yang kuat akan mengatur yang lemah. Dalam hal ini, pemerintah adalah unsur yang kuat, sehingga semua tergantung keputusan pemerintah.
Dus, untuk melihat saham yang diuntungkan, pelaku pasar mesti melihat arah keputusan pemerintah. Dalam hal ini, saham emiten konstruksi pelat merah dinilai berpotensi mendapat berkah dari proyek pemerintah. Saham besi seperti PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) dan semen juga dinilai baik tahun ini.
Analis Phillip Sekuritas Indonesia Anugerah Zamzami Nasr mengamini, emiten BUMN karya lebih bisa mendapatkan dan menggarap proyek pemerintah. Dari sisi kapasitas dan kapabilitas, baik dari segi keuangan dan juga kemampuan tekniknya (engineering), emiten BUMN karya dinilai lebih mumpuni mendapatkan kontrak proyek dari pemerintah. Meskipun terkadang, di sub kontrak juga dioper ke beberapa perusahaan konstruksi swasta.
Baca Juga: Jadi sektor unggulan di tahun kerbau logam, simak rekomendasi saham perbankan
Zamzami menilai, ada ekspektasi raihan kontrak baru yang lebih tinggi tahun ini. Selain dari naiknya anggaran, pembentukan sovereign wealth fund (SWF) atau Indonesia Investment Authority (INA) dinilai bisa menjadi alternatif pendanaan bagi BUMN karya yang memiliki neraca cukup ketat.
Pun demikian dengan emiten semen yang permintaannya akan terdongkrak dari proyek infrastruktur dan dari proyek properti. Zamzami menyebut, jika proyek-proyek mengalami pemulihan, maka permintaan semen bulk akan meningkat lagi. “Harapannya juga dengan suku bunga yang rendah dan commodity boom, permintaan properti bisa meningkat,” terang Zamzami kepada Kontan.co.id, Rabu (10/2).
Zamzami menilai, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) akan menjadi emiten BUMN karya yang paling terdampak oleh SWF seiring posisi neracanya yang paling ketat dan portfolio tol-nya yang paling banyak. Saham WSKT direkomendasikan beli dengan target harga konsensus Rp 1.645
Baca Juga: Ini deretan saham yang cuan dan ciong di tahun kerbau logam menurut pakar fengshui
PT PP Tbk (PTPP) dinilai memiliki neraca yang paling baik di antara peers. Pencapaian kontrak (dari target yang belum direvisi) pun cukup baik di 2020 bila dibandingkan di antara emiten konstruksi lainnya. Zamzami merekomendasikan beli saham PTPP dengan target harga konsensus Rp 1.915 per saham.
Sementara untuk emiten semen, investor bisa membeli saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dengan target harga 12 bulan ke depan Rp 15.000 per saham, setara 12,4x FY21F EV/EBITDA. Saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) juga bisa dicermati dengan target harga 12 bulan ke depan Rp 18.500 per saham, setara 19x FY21F EV/EBITDA.
Baca Juga: Bisnis apa yang bakal moncer di tahun Kerbau Logam? Ini ulasannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News