kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saham SAME terkerek rencana ekspansi, ini rekomendasi analis


Senin, 26 Oktober 2020 / 07:30 WIB
Saham SAME terkerek rencana ekspansi, ini rekomendasi analis


Reporter: Kenia Intan | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pengelola rumah sakit OMNI, PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk, berencana mencari tambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.

Mengutip keterbukaan informasi di website Bursa Efek Indonesia (BEI), emiten berkode SAME itu berencana menggunakan dana hasil rights issue untuk mengambil alih seluruh saham PT Elang Medika Corpora (EMC) yang dimiliki PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK).

SAME akan mengambil alih 1,25 juta saham atau setara 99,99% dari modal disetor dan ditempatkan EMC. Adapun nilai nominalnya Rp 1 juta per saham. "Harga pembelian senilai Rp 1,25 triliun," jelas manajemen PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk dalam keterbukaan informasi pekan lalu. 

Untuk merealisasikan rights issues itu, SAME perlu memperoleh persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada 24 November 2020. Asal tahu saja, SAME bermaksud menerbitkan sebanyak-banyaknya 10,3 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp 20 per saham. 

Mengamati hal ini, Kepala Riset NH Korindo Sekuritas Indonesia Anggaraksa Arismunandar menjelaskan bahwa akuisisi SAME terhadap EMC berpotensi menghasilkan pelayanan kesehatan yang lebih terintegrasi. Sehingga harapannya, hal ini dapat memberikan dampak positif bagi SAME. 

Baca Juga: Dua emiten rumah sakit, HEAL dan SAME cari dana segar di bursa, bagaimana prospeknya?

Akan tetapi, lanjutnya, dampak positif dari akusisi itu belum dapat terlihat dalam waktu dekat.  "Dikarenakan operasional SAME cukup terdampak dari pembatasan usaha karena pandemic Covid-19," jelasnya ketika dihubungi Kontan.co.id, Sabtu (24/10). Ia juga melihat, nilai yang diincar terbilang  signifikan bila dibandingkan dengan total ekuitas yang dimiliki SAME. 

Walau begitu, sentimen rencana akuisisi telah mengerek harga saham SAME cukup drastis. Sepekan terakhir, harga saham SAME  naik 24,38% menjadi Rp 153. Menurut pengamatan Anggaraksa, pergerakan harga SAME pasca pengumuman rencana akuisi pada Jumat (18/10), cenderung fluktuatif yang disertai dengan lonjakan volume yang signifikan. Akan tetapi, sebelum prospektus final  serta harga pelaksanaan rights issue dirilis, masih sulit menentukan harga wajar SAME.

Tidak jauh berbeda, Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani mengungkapkan rencana rights issue untuk ekspansi bisnis menjadi pengerek harga saham SAME dalam beberapa waktu terakhir. 

"Secara teknikal, SAME masih memiliki potensi penguatan dengan support saat ini berada pada Rp 132 hingga Rp 133 dan resistance Rp 178 hingga 180," jelas Hendriko ketika dihubungi Kontan.co.id, Minggu (25/10). 

Lebih lanjut ia menjelaskan, ada baiknya investor menunggu di support Rp 132 hingga Rp 133 untuk meminimalisir risiko trading. Untuk saat ini, saham SAME secara teknikal masih ada potensi koreksi dengan target harga pada resistence Rp 178 hingga Rp 180

Tidak berbeda, Analis Panin Sekuritas Walliam Hartanto pun menyarankan untuk menunggu saham ini dengan target harga Rp 170 hingga Rp 200. "Kemungkinan besar profit taking akan terjadi dan kenaikan harga tertahan," jelasnya Minggu (25/10).

Sementara itu Anggaraksa menambahkan, saham SAME saat ini lebih cocok untuk trading jangka pendek karena cenderung spekulatif. Adapun beberapa hal  yang perlu dicermati investor antara lain potensi efek dilusi HMETD yang cukup besar, pengumuman harga pelaksanaan HMETD, serta perkembangan kinerja keuangan perusahaan di kuartal III 2020. 

Sekadar informasi, EMC yang akan diakuisisi SAME merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang aktivitas konsultasi manajemen, mencakup dalam bidang kesehatan dan perdagangan besar komputer dan perlengkapan komputer.

EMC merupakan perusahaan yang secara tidak langsung memiliki usaha rumah sakit. Mengutip website resminya, EMC memiliki dua rumah sakit yang terletak di Sentul dan Tangerang. Induk dari perusahaan ini adalah PT Elang Mahkota Teknologi Tbk yang bergerak dalam bidang jasa (aktivitas profesional) dan perdagangan.

Selanjutnya: Dua emiten rumah sakit cari dana segar di bursa, ini prospeknya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×