Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga sejumlah saham dalam sektor poultry kembali meningkat belakangan ini. Sejumlah sentimen yang mendorong kenaikan harga saham-saham emiten poultry.
Dalam sebulan terakhir hingga Selasa (23/6), saham PT Japfa Comfeed Tbk (JPFA) melesat 36,31% ke Rp 1.220 per saham, PT Charoen Pokphand Tbk (CPIN) terkerek 19,40% ke Rp 5.600, dan PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) naik 18% ke Rp 590 per saham.
Baca Juga: Malindo Feedmill (MAIN) targetkan penjualan tahun ini minimal sama dengan 2019
Analis Panin Sekuritas Rendy Wijaya mengatakan, kenaikan harga saham poultry beberapa waktu terakhir terdorong oleh katalis positif dari perbaikan harga jual broiler dan day old chicken (DOC) di tingkat peternak.
Kenaikan harga jual iniĀ juga didukung oleh berkurangnya pasokan broiler dan DOC di pasar.
Sayangnya, Rendy belum bisa memprediksi prospek harga saham ke depannya. Ia harus melihat terlebih dahulu realisasi kinerja emiten poultry sepanjang kuartal II-2020 yang tercermin dalam laporan keuangan.
Baca Juga: Laba Japfa Turun, Dividen Saham JPFA Ikut Menciut
"Karena sampai saat ini dampak dari Covid-19 masih belum terefleksi secara penuh pada laporan keuangan kuartal I-2020," kata Rendy saat dihubungu Kontan.co.id, Selasa (23/6).
Meskipun begitu, menurut dia, apabila harga broiler dan DOC bisa stabil di level saat ini, maka hal ini akan menjadi sentimen positif bagi kinerja sektor poultry.
Pasalnya, kondisi tersebut akan membuka ruang perbaikan margin keuntungan pada 2020 dan 2021. Mengingat, rendahnya harga broiler dan DOC pada tahun 2019 menyebabkan tekanan marjin yang cukup signifikan secara konsolidasi.
Baca Juga: Japfa Comfeed Indonesia (JPFA) menebar dividen Rp 20 per saham
"Meski demikian, kami melihat pertumbuhan volume penjualan akan lebih terbatas seiring dengan permintaan yang masih cukup lemah," tutur Rendy. Menurut dia, kenaikan harga jual saat ini lebih didorong oleh penurunan pasokan broiler dan DOC.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News