kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.074.000   -12.000   -0,58%
  • USD/IDR 16.463   -36,00   -0,22%
  • IDX 7.689   60,75   0,80%
  • KOMPAS100 1.076   10,18   0,95%
  • LQ45 780   9,78   1,27%
  • ISSI 265   0,79   0,30%
  • IDX30 405   4,86   1,22%
  • IDXHIDIV20 472   4,74   1,01%
  • IDX80 118   1,03   0,88%
  • IDXV30 130   -0,45   -0,35%
  • IDXQ30 131   1,49   1,15%

Saham Rokok Anjlok Usai Euforia Reshuffle Kabinet, Cermati Rekomendasi Analis


Rabu, 10 September 2025 / 07:05 WIB
Saham Rokok Anjlok Usai Euforia Reshuffle Kabinet, Cermati Rekomendasi Analis
ILUSTRASI. Seorang sedang menata bungkusan rokok di sebuah warung kawasan MH. Thamrin, Jakarta, Kamis (07/10/2010). Pada perdagangan Selasa (9/9/2025), saham-saham sektor ini kembali tertekan di tengah tantangan berat yang membayangi industri.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Euforia kenaikan harga saham emiten rokok hanya berlangsung singkat. Pada perdagangan Selasa (9/9/2025), saham-saham sektor ini kembali tertekan di tengah tantangan berat yang membayangi industri.

Harga saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) anjlok 10,32% menjadi Rp 565 per saham. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun 10,10% ke level Rp 8.900, sementara PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM) merosot 12,43% ke Rp 810. 

Padahal sehari sebelumnya, saham ketiganya kompak melesat tajam, masing-masing 17,76%, 12,5%, dan 16,35%.

Investment Analyst Infovesta Utama, Ekky Topan, menjelaskan lonjakan saham rokok awal pekan lalu lebih dipicu spekulasi pasar terkait reshuffle kabinet, khususnya pergantian Menteri Keuangan. 

Selama menjabat, Sri Mulyani dikenal agresif menaikkan tarif cukai hasil tembakau (CHT), sehingga pasar menafsirkan pergantian menteri berpotensi membuka ruang kebijakan fiskal yang lebih moderat.

“Namun, karena belum ada kepastian arah kebijakan dari menteri baru, koreksi pada perdagangan berikutnya sangat wajar,” kata Ekky, Selasa (9/9).

Senada, Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Arinda Izzaty menyebut kenaikan sehari sebelumnya lebih bersifat relief rally atau respons sesaat terhadap sentimen politik, bukan tren berkelanjutan.

Isu PHK dan Tantangan Industri

Koreksi harga saham juga diperparah oleh isu efisiensi hingga ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK) di industri rokok. Pasar menilai, setelah lonjakan cepat, kini terjadi normalisasi ekspektasi.

Dari sisi fundamental, tantangan emiten rokok masih besar. Selain beban cukai yang tinggi, mereka harus bersaing dengan rokok ilegal yang harganya jauh lebih murah dan semakin diminati di tengah melemahnya daya beli masyarakat.

Beberapa perusahaan mencoba bertahan lewat diversifikasi produk. HMSP memperluas portofolio ke berbagai segmen, sementara WIIM memperkuat posisi di segmen rokok low tier. 

Emiten besar seperti HMSP dan GGRM relatif lebih defensif berkat skala produksi dan distribusi yang luas, meski margin profitabilitas tetap rawan tertekan. Sebaliknya, emiten menengah seperti WIIM dinilai lebih rentan.

Meski dihantui sentimen negatif, Arinda masih merekomendasikan beli saham HMSP dengan target Rp 660 per saham. 

Sementara Ekky menyarankan trading buy HMSP jika harga bertahan di area support Rp 550–Rp 560, dengan potensi rebound ke Rp 600–Rp 620 per saham. Untuk jangka menengah, WIIM dipandang memiliki valuasi wajar dengan target ke level Rp 1.000 per saham.

Selanjutnya: Daftar Promo Tiap Rabu Kuliner Favorit Periode September 2025, KFC hingga HokBen

Menarik Dibaca: Daftar Promo Tiap Rabu Kuliner Favorit Periode September 2025, KFC hingga HokBen

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×