kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Saham pilihan kala banjir menerjang


Jumat, 18 Januari 2013 / 06:10 WIB
Saham pilihan kala banjir menerjang
ILUSTRASI. Pembangunan perumahan di BSD City, Tangerang Selatan, Rabu (5/2). KONTAN/Baihaki/5/2/2020


Reporter: Narita Indrastiti, Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. Banjir bandang yang menerjang Jakarta berimbas pula ke Bursa Efek Indonesia (BEI). Kemarin, transaksi harian BEI menyusut menjadi Rp 3,89 triliun dari rata-rata sebesar Rp 4,5 triliun.

Saham sejumlah emiten pun mengalami tekanan jual. Akibatnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), kemarin, menurun 0,29% ke posisi 4.398,38.
Meski bencana banjir bisa memberi sentimen negatif, toh, tetap membuka peluang mengail untung dalam jangka pendek di bursa saham. Para analis menyebut, saham emiten sektor farmasi, rumah sakit dan barang konsumsi, layak dilirik.

Harry Su, Kepala Riset Bahana Securities Harry bilang, disaat banjir, permintaan obat dan kebutuhan medis akan meningkat. Artinya emiten yang memiliki lini bisnis rumah sakit, seperti PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (SAME) dan PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ) akan diuntungkan.

Selain itu, saham emiten farmasi seperti PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) dan Tempo Scan Pasific Tbk (TSPC) juga berpotensi memberi gain dalam jangka pendek.

Namun, Kepala Riset Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo mewanti-wanti saham emiten farmasi sedang bergelut dengan melemahnya rupiah. "Tak heran saham farmasi cenderung masih kena tekanan jual," ujar dia.

Menurut Satrio, saham produsen barang konsumsi justru patut diperhitungkan kala musibah banjir datang. Memang, saham seperti PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) tengah mengalami tekanan jual, tapi dalam jangka pendek bagus untuk diakumulasi. Pilihan lain, saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM).

Felix Sindhunata, analis Henan Putihrai Asset Management menilai, permintaan produk yang meningkat tidak serta merta mengerek harga saham emiten. Investor akan lebih melihat dampak bencana banjir pada kegiatan operasional perusahaan. Sebab, distribusi barang sudah pasti akan terhambat.

Maka itu, imbuh Harry, saham emiten yang operasionalnya terkena langsung efek banjir akan rawan koreksi. Ia mencontohkan, saham PT Nippon Indosari Tbk (ROTI) yang 69% penjualannya berada di area Jakarta, sahamnya rentan terkoreksi.

Selain itu, saham produsen semen dan sektor konstruksi juga terpengaruh efek banjir. Banjir dapat menggerus pendapatan di sektor tersebut karena distribusi dan operasional bakal terganggu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×