Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki bulan Agustus 2024 para investor belum bisa merdeka untuk berinvestasi di pasar saham. Ada tekanan yang membayangi bursa global dan merembet ke pasar saham Indonesia.
Tekanan itu menyeret Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terjun sedalam 248,46 poin atau ambles 3,40% ke level 7.059,65 pada perdagangan Senin (5/8). Tetapi IHSG tak sendirian lantaran mayoritas bursa kawasan Asia-Pasific tertekan.
Di mana, indeks Nikkei 225 di Jepang anjlok hingga 12,40% dan indeks Kospi Korea Selatan juga ditutup ambles 8,77% pada perdagangan hari ini.
Guncangan bursa di awal pekan ini seakan menjadi alarm agar pelaku pasar lebih berhati-hati untuk berinvestasi saham pada bulan Agustus. Pengamat Pasar Modal & Founder WH-Project William Hartanto mengamati pelemahan IHSG yang mengekor bursa global.
Baca Juga: Pasar Keuangan Global Terpukul, Investor Sebaiknya Pertahankan Alokasi di Aset Stabil
Kondisi ini kemungkinan membuat investor asing melakukan aksi jual (net sell), sehingga berpotensi memicu panic selling, apalagi saat IHSG sudah menembus level psikologis 7.200.
"Ini sudah bukan koreksi sehat, dan (pelemahan IHSG ) berpeluang lanjut," kata William kepada Kontan.co.id, Senin (5/8).
William menaksir IHSG sedang menguji support pada level psikologis berikutnya di 7.000 dan resistance di 7.139, setidaknya pada pekan ini. Secara umum, William belum mengubah trading plan untuk bulan ini, meski harus ada penyesuaian pada estimasi harga saham.
Tapi pada posisi sekarang, William menyarankan pelaku pasar untuk wait and see terlebih dulu.
Sejalan, Senior Research Analyst Lotus Andalan Sekuritas Fath Aliansyah pun sepakat, dan mengingatkan pelaku pasar untuk lebih selektif.
Jika ingin memanfaatkan momentum saat ini untuk berburu saham, Fath menyarankan masuk bertahap pada emiten yang punya potensi pertumbuhan. Fath menilai saham bluechip perbankan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) sebagai pilihan menarik.
Sedangkan rekomendasi untuk saham bluechips lainnya perlu melihat terlebih dulu perkembangan pasar beberapa hari ke depan. Sementara William melihat saham PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) menarik diperhatikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News