kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Saham perbankan sanggup gaet investor asing di MSCI Emerging Market


Senin, 03 September 2018 / 21:14 WIB
Saham perbankan sanggup gaet investor asing di MSCI Emerging Market
ILUSTRASI. IHSG Anjlok


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Analis Semesta Indovest Aditya Perdana Putra menilai, indeks saham Indonesia yang masuk ke dalam daftar MSCI Emerging Market, masih sanggup menarik perhatian investor asing. Beberapa saham tersebut berasal dari sektor perbankan seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Mandiri (BMRI).

Aditya menjelaskan, jika dilihat dari performance return dalam 1-3 tahun terakhir, rata-rata saham tersebut berhasil memberikan return dalam rentang +6% hingga +86%. Itu artinya, dari segi investasi jangka panjang, saham-saham tersebut cukup aman.

"Perbankan sendiri sebagai proxy bagi indeks, sehingga asing melihat long term dan perbankan kita dari sisi yield cukup positif," jelas Aditya kepada Kontan, Senin (3/6).

Apalagi, dari sisi net interest margin (NIM) ketiga saham tersebur, jadi salah satu yang tertinggi. Selain itu, pembagian dividen dari ketiga bank Tanah Air tersebut juga cukup stabil.

"Dari sisi fundamental, perbankan memang cukup berprospek, dan saham perbankan cukup menguasai di sebagian besar portofolio, sehingga likuid juga," katanya.

Dengan begitu, dilihat dari beberapa persyaratan dasar, ketiga saham perbankan tersebut telah memenuhi penentuan metodologi yang disyaratkan oleh MSCI.

Sebagaimana diketahui, masuknya saham China dalam indeks MSCI berpotensi menggerus daya tarik saham Indonesia di indeks benchmark negara emerging market tersebut. Ini karena porsi indeks negara-negara lain tentu akan berkurang, termasuk saham milik Tanah Air.

penerbit indeks global MSCI Inc. menambahkan saham China ke indeks pasar negara berkembang tahap kedua pada hari Senin ini, mengikuti debut pada bulan Juni. Investor asing mengantre masuk ke kelas aset China.

Berdasarkan perkiraan tidak resmi MSCI yang dikutip dari Reuters menunjukkan, inklusi dua tahap saham China ke dalam indeks Emerging Market MSCI ini akan menggiring arus masuk sekitar US$ 17 miliar ke bursa saham China. Tetapi setelah tahap kedua minggu depan, bobot saham A China diperkirakan masih hanya terdiri dari 0,8% indeks pasar negara berkembang.

Sejak tahap pertama keikutsertaan saham China di MSCI, jumlah investor asing di China telah melonjak sekitar 30%, menurut data bursa, di tengah volatilitas pasar yang tericu oleh memburuknya hubungan perdagangan Tiongkok-AS.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×