Reporter: Kenia Intan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham-saham Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memiliki performa buruk. Data RTI menunjukkan, secara year to date, indeks BUMN20 sudah merosot 2,09%. Penurunan ini lebih dalam ketimbang penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 0,18% pada periode yang sama.
- Apa penyebab koreksi?
Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan koreksi yang terjadi pada indeks BUMN20 disebabkan oleh turunnya beberapa harga saham perbankan.
"Beberapa BUMN kapitalisasi pasarnya cukup besar, terutama dari perbankan," kata Wawan ketika dihubungi Kontan.co.id, Selasa (10/12).
Baca Juga: Indeks BUMN20 terkoreksi 2,09%, begini tanggapan analis
Ia menjelaskan, kalau pergerakannya negatif biasanya indeks juga akan terpengaruh.
Berdasar penelusuran Kontan.co.id, ada empat saham perbankan yang masuk ke dalam BUMN20, di antaranya BBNI yang terkoreksi 13,64% ytd, BBTN terkoreksi 15,75% ytd, BMRI stagnan 0,00% ytd, dan BBRI yang naik 13,93% ytd.
- Perombakan pejabat BUMN berpengaruh?
Berdasar catatan Kontan.co.id, belum genap dua bulan Menteri menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menjabat, ia telah memecat direktur utama PT Garuda Indonesia Tbk, menunjuk Pahala Mansury sebagai direktur utama PT Bank Tabungan Negara (BTN) Tbk dan menunjuk Royke Tumilaar sebagai Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk.
Head of Research Samuel Sekuritas Indonesia Suria Dharma melihat pasar justru merespons perombakan pejabat BUMN ini sebagai hal yang positif.
"Karena kalau dilihat penggantinya juga orang-orang profesional," katanya ketika dihubungi Kontan.co.id, Selasa (10/12).