Reporter: Yuliana Hema | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keputusan Bank Indonesia (BI) untuk memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis points (bps) menjadi 5,25% akan menjadi angin segar bagi pasar saham.
Seakan merespons positif keputusan BI, HSG menutup perdagangan Rabu (16/7) dengan menguat 0,72% ke level 7.192,02. Ini merupakan penguatan dalam delapan hari beruntun.
Head of Investment Specialist Maybank Sekuritas Indonesia Fath Aliansyah mengatakan pemangkasan suku bunga bisa menggerakan pasar saham, apalagi ada kabar kesepakatan dagang antara Indonesia dengan Amerika Serikat (AS).
Baca Juga: Saham Perbankan Beragam Usai BI Memangkas Suku Bunga Acuan, Cek Rekomendasi Analis
Dia mencermati pada pemangkasan suku bunga sebelumnya, saham-saham perbankan mengalami kenaikan. Terakhir kali, BI memangkas suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 5,5% dalam RDG Mei 2025.
Pada akhir perdagangan 21 Mei 2025, saham perbankan dengan kapitalisasi besar alias big caps mengalami kenaikan. Misalnya, saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang naik 1,18% menjadi Rp 4.260.
Lonjakan harga juga terjadi pada saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebesar 0,92% dibanding penutupan perdagangan 20 Mei 2025. Sementara saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) flat di level Rp 9.700.
“Namun pasar tak hanya ingin mendengar keputusan pemangkasan suku bunga, tetapi narasi atau cerita yang akan dibangun,” kata Fath dalam paparannya, Rabu (16/7).
Pasalnya, penyaluran kredit perbankan terus mengalami perlambatan. BI melaporkan kredit perbankan di paruh pertama 2025 ini hanya tumbuh 7,7% secara tahunan atau Year on Year (YoY).
Pertumbuhan kredit tersebut melambat jika dibandingkan dengan pertumbuhan kredit pada Mei 2025 yang mencapai 8,43% YoY. Pertumbuhan itu pun berada di bawah target BI yang ada di kisaran 8% hingga 11%
“Masih ada beberapa hal yang ditunggu oleh pasar, mulai dari skema pembelian saham BRIS hingga rencana RUPSLB BMRI. Semuanya harus jelas sehingga kenaikan sahamnya lebih solid,” ucap Fath.
Baca Juga: Saham Perbankan Masih Dibayangi Aksi Jual Asing
Fath mencermati kenaikan saham-saham perbankan belakangan ini juga belum kuat karena belum terjadi netflow investor asing. Kalaupun ada kenaikan tidak secara serempak.
Dia menyarankan untuk saham-saham big banks, investor sebaiknya jangan terlalu agresif untuk jangka pendek sambil menunggu kejelasan.
Pada akhir perdagangan Rabu (16/7), BBRI ditutup flat di level Rp 3.800 per saham. Padahal sepanjang hari, BBRI bergerak di zona hijau dalam rentang Rp 3.800–Rp 3.960.
BMRI menutup perdagangan dengan melemah 0,21% ke level Rp 4.690 per saham. Padahal di awal perdagangan sesi pertama, BMRI sempat memantul ke level Rp 4.730.
Koreksi juga terjadi pada saham BBCA, yang turun 0,29% ke level Rp 8.525. Sebenarnya, harga saham berlogo bunga cengkeh ini sempat menguat ke posisi Rp 8.600.
Selanjutnya: IHSG Lanjutkan Penguatan di Hari Ke-8, Ini Saham yang Bisa Dicermati Kamis (17/7)
Menarik Dibaca: 5 Aroma Parfum yang Cocok Dipakai Siang Hari, Segarnya Bikin Semangat!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News