kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saham perbankan big cap tertekan pasca laporan keuangan, simak rekomendasi analis


Rabu, 28 Oktober 2020 / 12:09 WIB
Saham perbankan big cap tertekan pasca laporan keuangan, simak rekomendasi analis
ILUSTRASI. Petugas melayani pengunjung yang berkonsultasi soal e-commerce di pameran BCA Expoversary ICE BSD Tangerang Selatan, Jumat (22/2).


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham perbankan pada perdagangan Selasa (271/0) sebagian besar parkir di zona merah. Salah satunya penyebabnya adalah laporan keuangan kuartal III 2020 sejumlah bank big cap yang turun.

Tiga bank buku IV yang telah melaporkan penurunan pendapatan, sahamnya parkir di zona merah. Saham Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) terpangkas  2,27% ke harga Rp 4.740 per saham.

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) melemah 0,43% ke harga Rp 28.950 per saham, sementara Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) stagnan di Rp 5.775.

Head of Investment Research Infovesta Utama, Wawan Hendrayana ,mengatakan, salah satu faktor melemahnya saham-saham perbankan tersebut sejalan dengan realisasi kinerja pada kuartal III 2020 yang melemah ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya.

Baca Juga: Di tengah pandemi, BDMN berhasil meningkatkan perolehan laba per kuartal III 2020

Wawan bilang, secara objektif pada dasarnya capaian kinerja perbankan ini cukup baik di tengah pademi Covid-19. Menurutnya, penurunan harga pada penutupan perdagangan kemarin Selasa (27/10) cukup wajar.

Ke depannya, ia yakin sepanjang pandemi Covid-19 dapat terkontrol terutama dengan adanya vaksin, maka aktivitas bisnis masyarakat diharapkan bisa kembali pulih. Ia melihat, prospek saham perbankan masih menarik seiring dengan adanya pemulihan ekonomi tersebut.

Menurutnya kinerja saham perbankan yang terkoreksi juga sudah diprediksi oleh pelaku pasar. Adapun sekarang ini pelaku pasar tengah memproyeksi potensi perbaikan ekonomi pasca pandemi Covid-19.

Baca Juga: Simak rekomendasi saham bank usai rilis kinerja kuartal III

“Seharusnya sektor keuangan akan paling diuntungkan, ketika aktivitas masyarakat sudah normal berarti kebutuhan pendanaan akan meningkat. Kedua, yang diharapkan adalah kenaikan transaksi dari masyarakat,” ungkapnya, Selasa (27/10).

Selain itu, Wawan menjelaskan salah satu katalis positif untuk sektor perbankan ke depannya yakni potensi penurunan suku bunga di kuartal akhir tahun ini ataupun kuartal awal tahun 2021 untuk dapat meningkatkan penyaluran kredit.

Dari jajaran saham-saham perbankan, Wawan menilai saham BBCA masih menarik untuk dikoleksi. Mernurut Wawan dengan harga di bawah Rp 30.000 saham BBCA masih terbilang murah secara historis.

Baca Juga: Restrukturisasi Kredit Mengganjal Laba Bank

Ia memasang target harga BBCA Rp 33.000 hingga pertengahan tahun depan.

Sementara itu, Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardiastama menjagokan saham-saham bank BUKU IV seperti BBCA, BBNI, BMRI, dan BBRI.

Ia memberikan rekomendasi buy saham BBCA dengan target harga Rp 31.250, BBNI dengan target harga Rp 5.350, BMRI dengan target harga Rp 6.800, dan BBRI dengan target harga Rp 3.520 per saham.

Selanjutnya: Bank Danamon catatkan laba Rp 632 miliar di kuartal III 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×