kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saham Japfa (JPFA) akan masuk indeks FTSE syariah, bagaimana efeknya?


Senin, 08 Juni 2020 / 19:54 WIB
Saham Japfa (JPFA) akan masuk indeks FTSE syariah, bagaimana efeknya?


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) akan menjadi anggota Indeks FTSE Global Equity Shariah. Perubahan anggota indeks ini akan dilakukan pada penutupan perdagangan Jumat (19/6) dan akan mulai efektif pada perdagangan Senin (22/6) mendatang.

Perombakan indeks ini juga mengeluarkan saham PT XL Axiata Tbk (EXCL) yang sudah tidak diakui sebagai saham syariah dan saham PT Sentul City Tbk (BKSL) yang didepak karena sudah masuk kategori saham gocap (Rp 50).

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Emma A. Fauni menilai positif masuknya JPFA ke dalam Indeks FTSE Global Equity Shariah. Akan tetapi, menurut dia hal ini tidak akan berpengaruh banyak dan tidak terlalu membawa sentimen positif terhadap saham JPFA ke dapan. “Biasanya indeks seperti Morgan Stanley Capital International (MSCI) seperti itu yang lebih powerful,” ujar Emma kepada Kontan.co.id, Senin (8/6).

Baca Juga: Permintaan mulai membaik, simak rekomendasi analis untuk saham emiten poultry

Untuk saat ini, Emma menilai saham JPFA memang masih menjadi saham yang paling menarik di antara saham poultry karena valuasinya jauh lebih murah dibandingkan saham sejenis seperti PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), yakni sekitar 60% discount terhadap saham CPIN.

Dari segi valuasi, JPFA bahkan juga lebih murah dibandingkan saham PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN), meskipun JPFA memiliki kualitas pendapatan yang lebih baik.

Di sisi lain, pemerintah mulai melonggarkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Relaksasi ini akan membuat lebih banyak restoran yang kembali beroperasi. Emma menilai, dampak dari relaksasi ini adalah terbukanya kembali jalur-jalur distribusi produk-produk poultry di level konsumen.

Baca Juga: Pendapatan Japfa Comfeed Indonesia tumbuh 5,95% pada kuartal I-2020, ini penopangnya

Meski demikian, Emma menilai pelonggaran PSBB tidak akan terlalu memperbaiki fundamental perusahaan-perusahaan poultry secara signifikan. Sebab, Emma mengantisipasi kapasitas restoran-restoran yang pengunjungnya masih dibatasi serta permintaan dari masyarakat yang tidak akan kembali sama seperti saat wabah Covid-19 belum merebak.

Rekomendasi terakhir Mirae Asset Sekuritas untuk saham JPFA adalah trading buy, dengan target harga Rp 1.050. JPFA merupakan saham top picks Mirae Asset di sektor peternakan.

Per Senin (8/6), saham JPFA ditutup menguat 2,01% ke level Rp 1.270 per saham. Harga ini sudah melewati target yang dipasang Mirae Asset. Dalam sepekan, harga saham konstituen Indeks Kompas100 ini melejit 41,11%.

Baca Juga: Japfa Comfeed (JPFA) bakal rights issue sebanyak-banyaknya 3,52 miliar saham

Emma beralasan, naiknya harga saham JPFA baru-baru ini kemungkinan didorong oleh menguatnya harga broiler dan day old chicken (DOC) selama tiga minggu terakhir bila dibandingkan dengan harga broiler dan DOC yang sangat rendah di sepanjang bulan April hingga pertengahan Mei 2020.

Selain itu, saham JPFA juga terdorong sentimen positif pasar yang mengapresiasi adanya relaksasi PSBB. Biasanya, beta saham-saham poultry memang jauh lebih tinggi dari pada IHSG, sehingga pergerakannya lebih volatile.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×