Reporter: Dyah Megasari |
JAKARTA. Perusahaan milik pengusaha Sandiaga Uno, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk, akhirnya melepas saham perdananya ke publik di harga Rp 5.500 per saham, dengan perolehan dana sebesar Rp 1,49 triliun.
Harga tersebut di bawah kisaran yang telah ditetapkan sebelumnya Rp 6.100-7.800 per saham. Dalam prospektus yang dipublikasikan Rabu (19/6/2013), perseroan menyatakan jika terjadi kelebihan pemesanan saham dari publik, pemegang saham perseroan, yang dalam hal ini adalah PT Unitras Pertama, Edwin Soeryadjaya dan Sandiaga Salahuddin Uno memberikan penjatahan berlebih.
Adapun opsi penjatahan berlebih dilakukan hingga 40.695.000 saham di harga penawaran. Sekaligus, saham tambahan itu juga dilakukan untuk menjaga agar harga tetap stabil dalam rentang waktu 1 bulan.
Perseroan akan menggunakan dana yang diraup dari IPO untuk memberi pinjaman sebanyak 8,3 juta dollar AS kepada PT Lintas Marga Sedaya, melalui PT Bhaskara Utama Sedaya, melunasi utang PT Saratoga Sentra Buisness sebanyak 50 juta dollar AS yang jatuh tempo pada Januari dan 15 persennya akan digunakan untuk membeli saham tambahan PT MPM yang dimiliki PT Rasi Unggul Bestari.
Sandiaga Uno sebelumnya menyatakan alasan pelepasan saham perdananya ke publik lantaran ingin menjawab segala tantangan bisnis yang semakin membesar. Terutama melihat kebutuhan untuk pertumbuhan konsumsi domestik di Indonesia yang semakin meningkat.
"Saya yakin akan sukses karena pertumbuhan porfolio kami yang semakin meningkat dengan beberapa saham Saratoga yang berada di beberapa perusahaan besar seperti Adaro, Tower Bersama, dan MPM serta Medco Energi, kami juga tertarik menggarap saham di sektor domestik," katanya beberapa waktu lalu.
Untuk melaksanakan IPO ini, Saratoga telah menunjuk PT Indo Premier Securities, PT Deutsche Securities Indonesia dan PT UBS Securities Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek untuk IPO. (Bambang P Jatmiko/Kompas.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News