kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Saham IBFN naik pelan, AGRS autoreject


Senin, 22 Desember 2014 / 10:53 WIB
Saham IBFN naik pelan, AGRS autoreject
ILUSTRASI. 3 Bahan Alami Ini Ampuh Turunkan Kolesterol Jahat, Penderita Kolesterol Tinggi Catat.


Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Dua perusahaan sektor keuangan resmi menjadi penghuni baru di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dua perusahaan ini adalah PT Intan Baruprana Finance Tbk (IBFN) dan PT Bank Agris Tbk (AGRS).

Kedua perusahaan ini menjadi emiten ke 22 dan 23 yang mencatatkan saham perdananya tahun ini.  Dalam penawaran saham perdana, IBFN melepas 668 juta saham di harga Rp 288 per saham.

Berarti, total dana yang berhasil dijaring dalam hajatan ini sebesar Rp 192,38 miliar. Sedangkan, AGRS meraup dana sekitar Rp 99 miliar dengan menerbitkan 900 juta saham diharga Rp 110 per saham.

Pada perdagangan saham di hari perdana, saham IBFN sempat melorot ke harga Rp 285 per saham. Namun, kemudian mampu menanjak kembali hingga ke level Rp 290 per saham saat ini.

Berbeda dengan AGRS yang melesat hingga menyentuh level autoreject atas, yakni Rp 187 per saham. Bahkan, AGRS menjadi saham top gainer dengan kenaikan harga saham yang mencapai 70%.

Dalam aturan perdagangan BEI, ketentuan autorejection adalah ketika harga saham di kisaran harga Rp 50 hingga di bawah Rp 200 per saham naik 35%. Lalu, saham di kisaran harga Rp 200-Rp 5.000 meningkat 25%, dan saham di atas Rp 5.000 per saham meningkat 20%.

Sedangkan, untuk saham-saham IPO ketentuan yang berlaku adalah dua kali dari ketentuan autoreject saham reguler.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×