Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham PT GTS International Tbk (GTSI) terbang tinggi. Manurut analis, hal ini berhubungan erat dengan sejumlah aksi korporasi yang dilakukan perusahaan Tommy Suharto tersebut.
Di akhir perdagangan sesi I hari ini, Selasa (21/10/2025), saham emiten pengangkut gas alam cair ini ditutup menguat 4,32% di harga Rp 145 per saham. Kemarin, saham GTSI berakhir melejit 34% dan sempat menyentuh batas auto rejection atas (ARA) dengan rentang perdagangan harian antara Rp 108 hingga Rp 139.
Menurut Senior Investment Information sekaligus Technical Analyst Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, lonjakan harga ini terkait erat dengan sejumlah aksi korporasi yang dilakukan GTSI.
Baca Juga: Siapkan Dana US$ 26,93 Juta, GTS International (GTSI) Bakal Beli Kapal LNG
Sebelumnya, GTSI diketahui menyiapkan investasi hingga US$ 508 juta alias sekitar Rp 7,5 triliun sampai 2026. Hal ini dilakukan untuk mempercepat ekspansi armada dan layanan rantai pasok gas.
Terbaru pada Jumat (17/10/2025), GTSI mengumumkan akan membeli satu unit kapal gas alam cair dari perusahaan asal Bermuda, GAS-Seventeen Ltd. GTSI merogoh kocek US$ 24,50 juta untuk membeli kapal bernama Methane jane Elizabeth tersebut.
“Pembelian kapal tersebut akan memberikan manfaat signifikan bagi GTSI, termasuk peningkatan daya saing, optimalisasi biaya operasional, dan kontribusi positif terhadap transisi energi yang berkelanjutan,” ujar Nafan kepada Kontan, Selasa (21/10/2025).
Demi menangkap peluang lonjakan permintaan terhadap jasa angkutan ini, GTSI juga dikabarkan akan kembali menambah dua kapal pada tahun 2026.
Baca Juga: GTS Internasional (GTSI) Berencana Menambah Armada Baru Tahun Ini
Di luar penambahan armada, GTSI pun mematok penyelesaian proyek regasifikasi senilai US$ 175 juta yang diproyeksi akan beroperasi pada Juni 2026 mendatang.
Kondisi keuangannya yang moncer di semester I tahun ini juga menurut Nafan turut menggaet minat investor terhadap saham GTSI.
Tercatat, GTSI menghasilkan laba bersih US$ 3,75 juta, naik 35,86% secara tahunan (year on year/YoY) dari periode sama tahun sebelumnya yakni US$ 2,76 juta.
Pendapatan dari kontrak dengan pelanggan juga meningkat 11,32% ke level US$ 17 juta dari setahun sebelumnya US$ 15,27 juta.
Dengan berbagai sentimen itu, Nafan merekomendasikan sell on strength saham GTSI.
Selanjutnya: Kurangi Impor Bensin, Bahlil Targetkan Bahan Bakar Campur Etanol 10% pada 2027
Menarik Dibaca: Promo Indomaret Harga Spesial 21 Oktober-3 November 2025, Sunlight Botol Diskon 25%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News