Reporter: Yuliana Hema | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) memberikan tiket jalur cepat atau fast entry untuk saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) masuk konstituen IDX30, LQ45, dan IDX80. Ketetapan ini tentunya akan mempengaruhi para manajer investasi dalam mengatur portofolionya.
GOTO berhasil menggantikan saham PT Waskita Karya Tbk (WSKT) di IDX30 dan Indeks LQ45. Sementara, di IDX80 GOTO menggeser posisi PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI).
Menanggapi hal tersebut, Direktur Panin Asset Management Rudiyanto menjabarkan bagaimana dampaknya terhadap reksadana dan ETF. Untuk gambaran, dia menjelaskan reksadana indeks dan ETF memiliki aturan untuk memiliki minimal 80% dari anggota indeks acuan.
Baca Juga: Saham GOTO Masuk Indeks LQ45, Sucorinvest AM Masih Pertahankan Strategi Taktikal
Dia mencontohkan, 80% dari IDX30 ada minimal 24 saham yang dikoleksi. Artinya manajer investasi bisa mengeluarkan enam saham dari 30 anggota indeks IDX30.
Rudiyanto bilang bobotnya yang diambil berkisar 80%-120%. Jika bobot saham 10%, maka boleh 8%-12%. Kemudian, bobot maksimal per saham untuk IDX30 dan LQ45 yang banyak digunakan reksa dana adalah 15% per saham.
Untuk mengingat, pada perdagangan Selasa (31/5), GOTO ditutup turun 3,18% ke level Rp 304 per saham. Kapitalisasi pasarnya pada saat hari itu mencapai Rp 360 triliun.
"Berdasarkan hitung-hitungan sederhana dengan harga saham 31 Mei sebagai acuan maka bobot GOTO sekitar 11,12% di LQ45 dan 12,53% di IDX30," terang Rudiyanto, Selasa (2/6).
Baca Juga: Jadi Penghuni Baru Indeks LQ45, Saham GOTO Melesat 13,16% Lewati Harga IPO
Sementara, pada perdagangan hari ini, saham GOTO sudah meroket 13,16% atau naik 40 ke posisi Rp 344 per saham. Kapitalisasi pasarnya juga ikut mengembang menjadi Rp 407 triliun.
Menurut Rudiyanto, dengan bobot di atas 10% maka kecil kemungkinan saham GOTO masuk pengecualian. Dia menilai ada potensi yang menyebabkan selisih kinerja atau tracking error yang signifikan.
Berkaca dari pengalaman sebelumnya, Rudiyanto menekankan bahwa saham masuk atau keluar dari indeks tidak serta-merta sama dengan harga naik atau turun sebuah saham.
Baca Juga: BEI Masukkan Saham GOTO ke Indeks IDX30, LQ45 dan IDX80 Lewat Jalur Cepat
"Dengan jumlah yang besar, ada kemungkinan manajer investasi juga akan mencicil dan baru masuk pas sudah turun. Sebab buru-buru masuk di harga tinggi juga tidak bijaksana," tandas dia.
Dia juga menegaskan ada juga reksadana atau ETF yang tidak menggunakan IDX30 dan LQ45. Namun, karena tidak dipublikasikan atau dinyatakan dengan jelas, maka nilainya tidak diketahui.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News