kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ451.001,74   8,14   0.82%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saham GOTO Masuk Radar Rekomendasi 3 Sekuritas, Ini Alasannya


Selasa, 29 November 2022 / 08:30 WIB
Saham GOTO Masuk Radar Rekomendasi 3 Sekuritas, Ini Alasannya


Reporter: Tim KONTAN | Editor: Indah Sulistyorini

KONTAN.CO.ID -Jakarta. Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) masuk rekomendasi tiga perusahaan sekuritas yakni CGS-CIMB Securities, UOB Kay Hian, dan Mandiri Sekuritas usai emiten teknologi itu merilis kinerja bisnis yang di atas ekspektasi analis.

CGS-CIMB memberikan rekomendasi hold atau tahan untuk saham GOTO, sementara UOB mengubah rekomendasinya dari jual (sell) ke tahan. Satu lagi yakni Mandiri Sekuritas (Mansek) merekomendasikan beli untuk saham GOTO.

Ketiga sekuritas ini menilai positif masa depan bisnis GoTo dan prospek saham dari induk Gojek, Tokopedia, dan GoTo Financial itu dalam jangka panjang. GoTo dinilai akan mencapai margin kontribusi positif di Q4-2023 dan membukukan EBITDA positif di 12-18 bulan setelahnya.

Margin kontribusi adalah rasio nilai dari profitabilitas dari masing-masing produk yang ada di perusahaan GoTo sebelum dikurangi oleh biaya headquarter atau operational expenses.

Beberapa hal yang membuat para sekuritas memberikan pandangan yang positif di antaranya pendapatan GOTO Q3-2022 yang melesat 216,6% secara tahunan (yoy) dan 140% secara kuartalan (qoq), sedangkan biaya promosi ke customer berkurang 57% yoy dan 63% qoq. Hal ini menunjukkan tren ke arah yang benar untuk mencapai profitabilitas dan menunjukkan konsumen tetap menggunakan layanan GOTO walau promo dikurangi. 

Dalam siaran persnya, GoTo melaporkan pendapatan kotor naik 42,01% menjadi Rp 16,63 triliun dari periode 9 bulan tahun lalu Rp 11,71 triliun (proforma). Sedangkan pendapatan bersih selama 9 bulan mampu melesat 134,41% menjadi Rp 7,97 triliun periode yang sama tahun lalu Rp 3,40 triliun.

“GOTO akan memulai inisiatif penghematan biaya. Perusahaan berharap bisa menghasilkan margin kontribusi yang positif di Q4-2023, dan membukukan EBITDA positif 12-18 bulan setelah itu, didorong pertumbuhan pendapatan, kenaikan take rate [komisi], dan manajemen biaya operasional [operating expense/opex],” kata Stevanus Juanda, anails UOB Kay Hian, dalam riset yang dipublikasikan 23 November, dikutip Senin (28/11).

“Adapun rugi bersih setelah pajak memang bertambah 26% yoy, tapi hikmah positifnya adalah pendapatan GoTo melesat 217%, dan ini menunjukkan tren positif menuju profitabilitas pada akhirnya,” tulis Stevanus.

Alasan berikutnya yakni margin kontribusi GoTo juga terus membaik di semua lini, baik layanan on-demand (Gojek), ecommerce (Tokopedia) maupun fintech (GoTo Financial). Karena efisiensi biaya operasi dan promosi, margin kontribusi juga terus membaik. Bahkan perusahaan mampu mencatat penghematan biaya struktural pada akhir kuartal II-2022 sebesar Rp 800 miliar. 

Apalagi margin kontribusi segmen on-demand juga telah mencapai positif di September 2022, lebih cepat dari perkiraan. Dengan efisiensi jumlah karyawan yang baru diumumkan, para analis merasa bahwa itu akan berdampak baik di laporan kinerja keuangan selanjutnya. 

“Kami menyematkan rekomendasi beli saham GOTO dengan target harga Rp 415/saham. Menurut kami, hasil kinerja kuartal III sangat menunjukkan eksekusi GOTO yang sangat cepat dalam mencapai target waktu menuju profit,” tulis dua analis Mansek yakni Adrian Joezer dan Ryan Aristo dalam riset 22 November 2022, dikutip Senin (28/11).

Sementara itu, dua analis CGS-CIMB Ryan Winipta dan Baruna Arkasatyo, mempertahankan rekomendasi hold dengan target harga Rp 204/saham. “Kami mempertahankan hold kami di GoTo dengan target harga yang tidak berubah Rp204/saham, menyiratkan penjualan secara tahunan atau FY24F 7,7x EV/penjualan bersih,” tulis keduanya, dalam riset 18 November.

Namun Ryan dan Barusan juga menggarisbawahi risiko perdagangan saham jelang selesainya periode lock-up saham GOTO per 30 November. Kabar baiknya ada risiko kenaikan yang didorong kebijakan bank sentral AS, The Fed, yang bersikap hawkish yang memungkinkan adanya valuasi ulang terhadap saham-saham perusahaan teknologi. Hawkish adalah kebijakan The Fed ketika mendukung kenaikan suku bunga untuk memerangi tingkat inflasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×