Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gempuran bisnis transportasi online memaksa emiten transportasi memutar strategi supaya dapat bertahan. Meski demikian, kesulitan tetap menghadang, seperti yang terjadi pada PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI).
Saham TAXI bahkan tumbang di posisi terendah yaitu Rp 50 per saham pada penutupan perdagangan Senin (4/12). Saham PT Blue Bird Tbk (BIRD) juga tergerus ke posisi ternedah tahun ini di Rp 3.590.
Alfred Nainggolan, Kepala Riset Koneksi Kapital menyatakan, jika mengacu kinerja laporan keuangan dua tahun belakangan, maka akan sangat berat bagi emiten-emiten transportasi untuk bisa mempertahankan performanya.
"Karena core bussiness-nya sudah tersentuh, sehingga asetnya atau kendaraan yang ada mengalami penurunan utilitas yang sangat signifikan, sehingga berakibat pada penurunan pendapatan dan beban yang besar," kata Alfred kepada KONTAN, Senin (4/12).
Menurut Alfred, hanya PT Blue Bird Tbk (BIRD) yang masih bisa bertahan dari berbagai goncangan yang melanda sektor ini. Itu pun karena semakin sedikit taksi konvensional yang beroperasi sehingga BIRD memperoleh limpahan pendapatan dari penumpang taksi tersebut.
Untuk pemegang saham emiten transportasi, menurut Alfred, cukup bijak untuk melepas saham emiten tersebut sebelum perusahaan-perusahaan tersebut mengalami kesulitan lebih berat atau pailit. Meski demikian, menurut Alfred, BIRD masih mempunyai kemampuan untuk bertahan meskipun performanya akan cenderung stagnan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News