kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.491.000   15.000   1,02%
  • USD/IDR 15.835   20,00   0,13%
  • IDX 7.196   61,44   0,86%
  • KOMPAS100 1.106   12,55   1,15%
  • LQ45 877   9,19   1,06%
  • ISSI 220   3,21   1,48%
  • IDX30 449   5,23   1,18%
  • IDXHIDIV20 541   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,64   1,31%
  • IDXV30 135   1,63   1,22%
  • IDXQ30 149   1,31   0,89%

Saham Emiten Rumah Sakit Hijau, Begini Rekomendasi HEAL, MIKA, & SILO


Kamis, 27 Januari 2022 / 07:00 WIB
Saham Emiten Rumah Sakit Hijau, Begini Rekomendasi HEAL, MIKA, & SILO


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mayoritas harga saham emiten rumah sakit ditutup di zona hijau pada akhir perdagangan, Rabu (26/1). Kenaikan tersebut seiring kenaikan jumlah kasus omicron.

Mengutip RTI, kenaikan tertinggi dipimpin oleh PT Royal Prima Tbk (PRIM) sebesar 7,69%. Disusul PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) 7,24%, PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) 6,67%. Selanjutnya, PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ) dan PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk kompak menguat 5,88%.

Analis Investindo Nusantara Sekuritas, Pandu Dewanto melihat kenaikan harga saham tersebut karena ada spekulasi dari peningkatan kasus Covid-19 yang diperkirakan akan mencapai puncaknya pada bulan Februari-Maret mendatang. Menurutnya, sejak tahun lalu saham rumah sakit cukup sering bergerak berdasarkan sentimen dari peningkatan kasus Covid-19.

"Selain itu, memang beberapa bulan terakhir rata-rata sudah terkoreksi cukup dalam seiring makin menurunnya jumlah kasus baru yang menyebabkan tingkat okupansi juga menurun secara signifikan," `kata dia kepada Kontan.co.id, Rabu (26/1).

Baca Juga: Wall Street Menguat Tajam Jelang Pengumuman Kebijakan The Fed

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus melanjutkan bahwa tren kenaikan ini bersifat sementara. Menurutnya, hal tersebut tergantung pada upaya pemerintah mengendalikan penyebarannya. "Sejauh ini kami melihat masih memiliki peluang untuk mengalami kenaikan," kata dia.

Nico juga melihat masih ada potensi kenaikan dari sisi harga saham maupun kinerja. Namun, untuk kinerja diperkirakan tidak akan setinggi tahun lalu. Dengan tingkat pertumbuhan yang terbatas, ia berpendapat tentunya akan menjadi kurang menarik bagi investor.

"Karena biasanya lebih sering memilih saham yang memiliki valuasi masih murah bagi yang beraliran value investing atau pilih saham yang masih akan mencetak tingkat pertumbuhan yang tinggi bagi yang beraliran growth investing," papar Nico.

Sehingga, dia menilai momentum ini hanya cocok untuk trading jangka pendek saja memanfaatkan rebound yang terjadi karena sebelumnya penurunan sudah cukup dalam.

Baca Juga: IHSG Berpotensi Melanjutkan Penguatan Pada Kamis (27/1)

Melihat dari valuasinya, saham PRIM dinilai paling menarik. Hal itu melihat dari tingkat PBV 1,3x, PE 9,5x, dan EV/EBITDA 7,5x masih relatif rendah dibanding rata-rata industri sehingga ia cukup yakin dengan target tahun ini Rp 500 yang mencerminkan PE 12x dan PBV 1,6x.

Selain itu perseroan juga berencana melakukan buyback. Hal ini juga bisa menjadi konfirmasi bahwa manajemen pun merasa harga saham di pasar saat ini masih murah. "Kemudian lokasi rumah sakit di Pulau Sumatra menjadi potensi tersendiri yang artinya tidak terlalu banyak persaingan seperti yang terjadi di Pulau Jawa," katanya.

Sementara Nico merekomendasikan buy SILO dengan target harga Rp 11.300 dan MIKA dengan target harga Rp 2.800. Sementara HEAL ia rekomendasikan hold dengan target harga Rp 1.400.

Baca Juga: IHSG Berpotensi Rebound pada Kamis (27/1) Esok

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective [Intensive Boothcamp] Financial Statement Analysis

[X]
×