kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Saham Emiten Properti Menghijau Pekan Lalu, Analis Rekomendasikan Saham-Saham Ini


Senin, 07 Februari 2022 / 08:30 WIB
Saham Emiten Properti Menghijau Pekan Lalu, Analis Rekomendasikan Saham-Saham Ini


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham-saham emiten properti dalam sepekan terakhir kemarin tercatat naik. Melansir Bloomberg, IDX Property & Real Estate tercatat naik 3,06% setelah turun 7 minggu berturut-turut.

Menilik per saham, dalam sepekan beberapa saham properti seperti PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) naik 8,89%, PT Ciputra Development Tbk (CTRA) naik 9,25%, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) naik 9,92%, PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) naik 6,36%, PT Intiland Development Tbk (DILD) naik 4,90%, dan PT Metropolitan Land (MTLA) naik 2,98%.

Analis Fundamental B-Trade Raditya Pradana mengatakan, secara teknikal pihaknya menilai saham properti akan kembali mengalami penguatan, dengan catatan bisa breakout di area resisten trendline-nya saat ini yaitu area Rp 738.

Menurutnya, apabila berhasil breakout area tersebut, diproyeksikan indeks tersebut akan mengalami peningkatan ke area Rp 768 - Rp 782. "Apabila belum berhasil breakout area resistance trendline, indeks itu berpeluang kembali mengalami koreksi ke area Rp 706 - Rp 718," jelasnya kepada Kontan.co.id, Minggu (6/2).

Baca Juga: Bertransformasi Digital, Begini Prospek Saham Sektor Emiten Media

Walau begitu, Analis Investindo Nusantara Sekuritas Pandu Dewanto menilai kenaikan tersebut bukan merupakan pertanda akan potensi rally panjang. Sebab, volume transaksi masih relatif tipis sehingga sifatnya masih swing pendek, mengingat beberapa bulan ini sudah cukup turun dalam.

"Mungkin jika beberapa waktu mendatang volume meningkat, bisa jadi awal dari rally," tambahnya.

Pandu berpendapat kenaikan harga saham properti didorong beberapa katalis positif. Pertama, datang dari realisasi marketing sales tahun lalu yang melampaui ekspektasi dari manajemen.

Contohnya, BSDE mencatatkan marketing sales Rp 7,7 triliun atau 10% di atas target manajemen. Lalu, CTRA realisasi marketing sales-nya 24% di atas target, dan SMRA 30% lebih tinggi dari target.

"Kepercayaan investor kembali bangkit terutama ketika pemerintah mengumumkan perpanjangan insentif properti yang sejak tahun lalu terbukti efektif mendongkrak kinerja perseroan," ujarnya.

Baca Juga: Disokong Segmen Nikel, Simak Rekomendasi Saham Harum Energy (HRUM) Berikut Ini

Untuk prospeknya, Pandu memproyeksikan masih cukup positif hingga kuartal I 2022 karena marketing sales yang kuat didukung oleh insentif pemerintah dan tingkat suku bunga yang masih dalam level terendah sepanjang sejarah.

Raditya juga menambahkan, prospek emiten properti juga akan terdorong dari sentimen Ibu Kota Negara (IKN). Berdasarkan lamannya, diperkirakan akan ada 500 ribu Aparatur Sipil Negara (ASN) yang akan pindah dan menempati ibu kota negara baru. "Dengan adanya proyek IKN, demand pada emiten properti akan mengalami peningkatan," sebutnya.

Walau begitu, kedua analis sepakat bahwa investor juga harus mencermati terkait rencana kenaikan suku bunga. Mereka memandang, hal tersebut menjadi sentimen negatif untuk sektor ini karena kredit ke sektor properti akan berkurang, kemampuan dari daya beli masyarakat juga akan menurun dampak dari meningkatnya suku bunga.

"Dari sini akan bisa dilihat bagaimana kemampuan sebenarnya dari sektor properti tanpa bantuan insentif dari pemerintah, apakah mampu menjaga pertumbuhannya atau tidak," imbuh Pandu.

Oleh sebab itu, saat ini Investindo cenderung netral untuk sektor properti lantaran walaupun masih ada potensi upside tetapi terbatas. Dari sana, Pandu memproyeksikan BSDE berpeluang hingga ke level Rp 1.200, SMRA ke Rp 900, dan CTRA ke Rp 1.200.

Sementara Raditya merekomendasikan buy untuk saham BSDE dengan target harga Rp 1.065, CTRA Rp 1.050, PWON Rp 482, APLN Rp 137, dan SMRA Rp 820.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×