Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatan pada awal perdagangan Selasa (18/2). Saham perbankan dengan kapitalisasi pasar besar (big bank) menopang laju IHSG.
Hingga pukul 09:57 WIB, IHSG naik 0,45% ke level 6.861,78. Harga PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) kompak menanjak.
BBCA menguat 1,34% ke level Rp 9.450, BBRI naik 1,74% menuju Rp 4.100, BMRI menanjak 1,38% ke posisi Rp 5.500 dan BBNI naik 2,41% ke level Rp 4.680 per saham. Keempat saham big bank tersebut melanjutkan penguatan dari perdagangan kemarin.
Berbeda arah dengan saham-saham milik taipan Prajogo Pangestu, yang mayoritas berbalik turun. Dari Grup Barito, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) merosot 1,15% menjadi Rp 860, PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) turun 2,14% ke posisi Rp 6.875, PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) turun 1% ke Rp 7.450.
Baca Juga: IHSG Naik 0,94% ke 6.894,95 Awali Perdagangan Selasa (18/2), Siap Reli Hari Ketiga
Sementara itu, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) anjlok 2,91% ke posisi Rp 8.350. Berbeda dari saham milik Prajogo Pangestu lainnya, PT Petrosea Tbk (PTRO) masih mampu melanjutkan penguatan. Harga PTRO menguat 2,67% ke posisi Rp 3.850 per saham.
Adapun, pada perdagangan kemarin (17/2) IHSG meroket 2,90% ke posisi 6.830,88. Saham big bank dan Prajogo Pangestu kompak mendongkrak IHSG.
Rekomendasi saham
Equity Analyst Indo Premier Sekuritas Indri Liftiany mengamati pelemahan IHSG dalam dua pekan terakhir membuat banyak saham "terdiskon". Investor pun biasanya memiliki psikologis yang cukup kuat untuk membeli saham-saham big cap pada harga yang rendah.
Dus, pelemahan yang telah terjadi bisa dimanfaatkan sebagai momentum untuk mengoleksi kembali. Indri melihat saham big bank yakni BBCA, BBRI, BMRI dan BBNI menarik dilirik. Hanya saja, masih perlu mencermati aliran dana dari investor asing (inflow)yang menjadi indikator penting untuk mengkonfirmasi penguatan lanjutan.
Indri pun menyarankan untuk mengoleksi secara bertahap alias cicil beli saham bank sambil menunggu konfirmasi tersebut.
Research Analyst Lotus Andalan Sekuritas Muhammad Thoriq Fadilla mengamini, posisi investor asing masih memegang peranan penting terhadap arah harga saham. Terutama bagi emiten big cap.
Thoriq juga mengingatkan agar pelaku pasar mewaspadai aksi profit taking setelah mengalami lonjakan cukup tinggi dalam waktu singkat. "Investor tetap perlu mewaspadai arus keluar dana asing, karena hal ini bisa menjadi faktor penghambat pergerakan ke depan," ungkap Thoriq.
Baca Juga: Saham-Saham yang Banyak Dilego Asing Saat IHSG Melonjak di Awal Pekan
Vice President Marketing Strategy and Planning Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi mengamati, pelaku pasar haru tetap selektif. Audi melirik peluang speculative buy saham BREN. Jika berhasil menutup gap di area Rp 7.000 - Rp 8.300, maka BREN mengkonfirmasi bullish tren menuju target berikutnya di Rp 9.225.
Audi kemudian merekomendasikan trading buy saham BMRI, yang saat ini menguji resistance terdekat di level Rp 5.600. Jika harga berhasil breakout, maka BMRI berpeluang melanjutkan penguatan ke level Rp 6.300.
Sedangkan Thoriq merekomendasikan BBNI. Target harga pertama berada di level Rp 4.820. Jika lanjut naik, target harga berikutnya bisa menuju ke RP 5.100. Saran Thoriq, pertimbangan stoploss jika berbalik turun ke level Rp 4.240 per saham.
Selanjutnya: Harga Minyak Brent Melemah, Setelah Menguat Akibat Serangan Stasiun Pompa Kaspia
Menarik Dibaca: Cara Mudah Membuka Blokir BRImo Tanpa ke Bank dalam Hitungan Menit
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News