kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45911,97   -11,52   -1.25%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saham emiten pelayaran masih suram


Senin, 28 Januari 2019 / 20:19 WIB
Saham emiten pelayaran masih suram


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menguatnya indeks sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi dinilai belum cukup untuk mendorong prospek emiten sektor pelayaran, yang merupakan bagian dari indeks tersebut. Asal tahu saja, sejak awal 2019 indeks sektor saham tersebut sudah menguat 6,01% per Senin (28/1).

Penguatan tersebut, juga tercermin dari beberapa saham sektor pelayaran yang cenderung menguat sejak awal tahun hingga hari ini. Beberapa saham bahkan naik signifikan seperti PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS) yang menguat 25%, saham PT Logindo Samuderamakmur Tbk (LEAD) menguat 26%, PT Soechi Lines Tbk (SOCI) naik 25,19%, PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) naik 9,68% dan PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL) menguat 7,69%.

Di sisi lain, beberapa saham pelayaran juga masih catatkan koreksi seperti PT Sillo Maritime Tbk (SHIP) yang koreksi 8,29% dan PT Pelayaran Tempuran Mas Tbk (TMAS) sebanyak 3,75% per Senin (28/1).

Kepala Riset Narada Aset Manajemen Kiswoyo Adi Joe menilai, penguatan indeks infrastruktur, utilitas dan transportasi menguat, saham emiten pelayaran belum cukup prospektif dilirik. "Sektor pelayaran ini termasuk yang suram, selain perikanan. Apalagi, di dalamnya tidak ada emiten blue chip," ungkapnya kepada Kontan.co.id, Senin (28/1).

Untuk itu, kontribusi kenaikan saham sektor pelayaran terhadap indeks sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi juga diperkirakan cukup rendah. Dengan begitu, Narada Aset Manajemen belum bisa merekomendasikan saham sektor pelayaran kepada investor.

Analis Oso Sekuritas Sukarno Alatas menilai, penguatan yang terjadi pada saham sektor pelayaran sebagai hal yang wajar terjadi. Ini mengingat, emiten sektor tersebut sudah cukup banyak terkoreksi. "Jadi, penguatan itu hanya koreksi dalam tren penurunan saja," ungkapnya.

Untuk prospek jangka panjang, emiten sektor pelayaran masih dihadapkan pada banyak tantangan. Di antaranya seperti kenaikan harga minyak, pelemahan rupiah, serta risiko kenaikan suku bunga. Sehingga, Sukarno belum melihat prospek emiten untuk jangka panjang

"Kalau untuk kuartal pertama masih oke untuk trading atau dikoleksi. Setelah itu, baiknya wait and see atau hindari dulu," kata Sukarno kepada Kontan.co.id, Senin (28/1).

Adapun beberapa saham yang masih direkomendasikan Oso Sekuritas yakni saham SOCI dan SMDR. Kedua saham tersebut dinilai masih prospekti lantaran masih memiliki PER 8 kali, di antara saham saham pelayaran lain yang masih mencatatkan rugi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×