Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham emiten pertambangan nikel kompak menguat pada hari ini. Saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menguat 1,09% ke harga Rp 2.780 per saham pada penutupan perdagangan Kamis (18/2). Selain itu, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) naik 2,06% ke harga Rp 6.200 per saham.
Padahal, pada perdagangan sebelumnya kedua saham ini melemah seiring dengan adanya kabar Tesla yang akan mendirikan unit manufaktur mobil listrik di negara bagian Karnataka, India.
Analis Samuel Sekuritas Indonesia Dessy Lapagu mengatakan, kabar Tesla akan mendirikan unit manufaktur mobil listrik di India turut mempengaruhi pergerakan saham INCO dan ANTM. Pasalnya, pasar juga mengekspektasi akan ada investasi dari Tesla secara langsung di Indonesia dalam hal mobil listrik.
Namun, Dessy memperkirakan sentimen tersebut lebih ke jangka pendek dan akan kembali ke uptrend berdasarkan kondisi fundamental terbilang baik dan ekspektasi positif secara jangka panjang.
Baca Juga: Dongkrak demand kendaraan listrik, konsorsium baterai BUMN berharap ada insentif
Selain itu, sambungnya, pada awal pengembangan industri nikel di Indonesia investasi memang lebih dicondongkan pada pengolahan baterai listrik.
“Mitra kerjasama Holding BUMN Baterai Listrik yaitu LG Chem dan CATL juga berfokus di baterai listrik bukan electric vechicle seperti Tesla. Sehingga, menurut kami secara fundamental tidak menganggu kerjasama yang sudah berjalan,” ungkapnya ketika dihubungi Kontan, Kamis (18/2).
Dessy melihat saham ANTM dan INCO masih memiliki prospek positif. Ia memberikan rekomendasi buy untuk ANTM dengan target harga Rp 3.230 dan buy INCO dengan target harga Rp 6.730.
AnalisBinaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta menyampaikan hal senada. Berita terkait Tesla mendirikan pabrik di India tak terlalu memberikan dampak yang signifikan untuk saham ANTM dan INCO.
Baca Juga: Prospek CPO Saat B40 Ditunda, Ini Rekomendasi Saham AALI, LSIP, TBLA, dan SSMS
Nafan menambahkan, emiten pertambangan nikel ini masih tetap fokus dalam penelitian memproduksi baterai listrik dan yang terpenting segera membangun smelter dalam rangka memenuhi komitmen untuk hilirisasi.
Meski demikian, Nafan belum memberikan rekomendasi untuk ANTM, sedangkan untuk saham INCO pelaku pasar bisa akumulasi dengan target harga Rp 7.225 per saham.
Selanjutnya: Setelah China, Tesla pilih India tempat produksi di luar AS
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News