Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli
Menurut dia, kenaikan saham-saham perbankan ke depannya akan terdorong penurunan suku bunga acuan yang diprediksi akan berlanjut pada 2020. Hal ini juga akan berpengaruh ke sektor properti, seperti PWON dan BSDE seiring dengan turunnya bunga kredit pemilikan rumah (KPR).
Untuk ASII, Sukarno menilai, kenaikan harga sahamany akan didukung oleh down payment (dp) pembelian kendaraan yang turun sejak dua bulan lalu. "Seharusnya pada 2020 sudah mulai terasa dampaknya," ucap dia saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (29/12).
Baca Juga: IHSG diprediksi masih akan melanjutkan penguatan pada pekan depan
Sementara itu, Analis Artha Sekuritas Nugroho Fitriyanto mengatakan, saham yang berpeluang untuk mencatatkan kenaikan harga lagi ke depannya adalah PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO).
Hal ini didorong oleh kebijakan pemerintah yang melarang ekspor bijih nikel. Dengan begitu, suplainya akan tertekan sehingga menghasilkan peningkatan harga jual.
Menurut Nugroho, dengan larangan tersebut, para penambang nikel diprediksi akan memaksimalkan penjualan ke domestik yang mana akan diproses lagi menjadi produk turunan nikel yang menghasilkan nilai tambah, seperti feronikel dan nikel phi iron.
Baca Juga: Window Dressing Dimulai, Ini Saham Jagoan Para Analis
Dengan penambahan nilai jual ini, pendapatan dan margin ANTM dan INCO diprediksi juga akan meningkat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News