kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Saham emiten batubara mulai membara, ada yang melesat hingga 16% hari ini


Senin, 23 November 2020 / 16:56 WIB
Saham emiten batubara mulai membara, ada yang melesat hingga 16% hari ini
ILUSTRASI. Harga batubara mencapai level tertinggi tahun ini.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga batubara mulai kembali membara. Mengutip Bloomberg, harga batubara ICE Newcastle untuk pengiriman Januari 2021 berada di level US$ 65,50 per ton pada penutupan Jumat (20/11). Ini merupakan level tertinggi yang berhasil dicapai komoditas emas hitam ini sepanjang 2020.

Alhasil, sejumlah saham emiten batubara pun ikut membara pada perdagangan hari ini (23/11). Saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) misalnya, menguat 6,17% ke level Rp 1.290. Saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menguat 4,11% ke level Rp 2.280, sementara saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) menguat 3,45% ke level Rp 10.500.

Saham PT Indika Energy Tbk (INDY) bahkan melesat hingga 16,24% ke level Rp 1.360. Saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) yang biasanya anteng di zona gocap (Rp 50), hari ini naik 6% ke level Rp 53 per saham.

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas menilai, saat ini mayoritas saham emiten tambang batubara sudah cukup mahal (overvalued). Hanya saja, sejumlah saham seperti PTBA dan ADRO masih tergolong murah. “Meskipun mayoritas terlihat overvalued, saham-saham ini masih bisa menguat lagi,” ujar Sukarno kepada Kontan.co.id, Senin (23/11).

Baca Juga: Adaro Energy (ADRO) bidik proyek hilirisasi batubara

Alhasil, investor disarankan tetap berhati-hati karena saham di sektor ini sudah naik signifikan sebelum adanya potensi koreksi terlebih dahulu. Meskipun demikian, peluang untuk kembali menguat tetap ada.

Adapun penguatan yang terjadi pada harga batubara saat ini dinilai Sukarno mencerminkan optimisme perkembangan vaksin yang mulai menunjukkan kemajuan yang baik. Optimisme vaksinasi tersebut dapat mengembalikan aktivitas bisnis dengan normal sehingga perekonomian bisa kembali pulih. “Dan terakhir, memasuki musim dingin jadi pemicu permintaan batubara menjadi meningkat,” pungkas dia.

Baca Juga: Targetkan IHSG 5.600 hingga akhir tahun, simak rekomendasi saham dari Sucor Sekuritas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×