kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saham Dengan Market Cap Jumbo Sektor Energi dan Keuangan Masih Jadi Pilihan


Selasa, 06 September 2022 / 07:20 WIB
Saham Dengan Market Cap Jumbo Sektor Energi dan Keuangan Masih Jadi Pilihan


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menembus 7.200 pada perdagangan kemarin. Penguatan IHSG ini pun disertai oleh penguatan saham-saham dengan kapitalisasi pasar atau market cap jumbo.

Mengutip RTI, saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang menguat hingga 13,36% secara sejak awal tahun atawa year to date (YtD), kemudian PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang tumbuh 11,68% YtD, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) menguat 14,36% YtD, dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) naik 27,40% YtD.

Selain itu, saham-saham dengan market cap jumbo lainnya mengalami peningkatan harga seperti PT Astra International Tbk (ASII), PT Bayan Resources (BYAN), PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT United Tractors Tbk (UNTR), dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO).

Baca Juga: Ini Emiten yang Diuntungkan dan Dirugikan dari Kenaikan Harga BBM

Analis Kanaka Hita Solvera Raditya Krisna Pradana mengungkapkan, kenaikan harga saham dengan kapitalisasi pasar atawa market capitalization (market cap) jumbo ini ditopang oleh kondisi makroekonomi Indonesia yang solid, melandainya kasus harian Covid-19 yang melandai, hingga adanya super cycle commodity.

"Prospek saham-saham dengan market cap jumbo masih akan menarik, terutama untuk sektor energi dan keuangan," ungkap dia kepada Kontan.co.id, Senin (5/9).

Baca Juga: Pesona Saham-saham Big Cap Tak Kunjung Pudar, Apa Rekomendasi Analis?

Lebih lanjut Radit bilang, sektor energi menarik selama geopolitik Rusia Ukraina masih memanas. Sedangkan untuk sektor keuangan menarik lantaran adanya potensi kenaikan suku bunga lagi ke depannya.

Di lain sisi, Radit melihat lebih banyak ancaman untuk paruh kedua tahun ini, terutama setelah pemerintah secara resmi meningkatkan harga BBM subsidi dan Pertamax karena berpotensi meningkatkan inflasi secara signifikan.

Dari jajaran saham big caps, Radit memandang valuasi saham BBRI masih terbilang murah. Melihat RTI, saat ini BBRI diperdagangkan dengan harga Rp 4.590 dengan PBV 2,46 kali. Radit memberikan rekomendasi buy untuk saham BBRI dengan target harga di Rp 4.980 per saham dan BBNI dengan target di Rp 9.900 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×