Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Untuk melunasi utang anak usahanya, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menukarnya dengan saham. Pembayaran utang dengan cara ini dilakukan BUMI kepada China Investment Corporation (CIC) dengan nama transaksi tukar saham alias debt swap.
Kedua anak usaha yang akan dilego tersebut adalah PT Bumi Resources Mineral Tbk (BRMS) dan PT Kaltim Prima Coal (KPC). Dileep Srivasta, Sekretaris Perusahaan BUMI dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) mengatakan, harga jual BRMS kepada CIC adalah Rp 268 per saham.
"(ini) mewakili harga rata-rata tertimbang volume atas saham BRMS," ujarnya, Rabu (16/10). Sekadar informasi saja, harga saham BRMS terakhir diperdagangkan sebelum terkena suspensi adalah Rp 275 per saham.
Dalam transaksi tersebut, BUMI akan menjual 42% saham BRMS dengan total nilai US$ 257,4 juta. Lebih lanjut, Dileep bilang, pengalihan 42% saham BUMI akan dilakukan berdasarkan suatu perjanjian jual beli bersyarat.
Pada saat penyelesaian (closing date), seluruh saham BRMS akan dialihkan melalui transaksi tutup sendiri (crossing) di pasar negosiasi. Sejalan dengan hal itu, maka akan ada pemindahbukuan atas saham-saham BRMS yang ditransaksikan tersebut dari sub rekening BUMI di kustodian dengan sub rekening atas nama CIC atau afiliasi CIC yang dibuka oleh manajemen BUMI.
Di saat yang sama, CIC akan menerbitkan surat pelunasan atas utang BUMI. "Semua proses akan dilakukan pada saat dan tanggal yang sama," imbuh Dileep. Namun, perseroan harus mengantongi persetujuan pemegang saham terlebih dahulu sebelum mengeksekusi aksi tersebut.
Manajemen Bumi Resources berharap, transaksi debt swap bisa kelar akhir November 2013. Berdasarkan laporan keuangan BUMI per akhir Juni 2013, kepemilikan perseroan di BRMS masih sekitar 87,09%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News