kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Saham BBTN Menguat Jelang Cum Date Rights Issue, Ini Kata Analis


Selasa, 20 Desember 2022 / 21:04 WIB
Saham BBTN Menguat Jelang Cum Date Rights Issue, Ini Kata Analis
Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo (kanan) didampingi jajaran direksi memberikan Paparan Kinerja Keuangan Kuartal III/2022 Bank BTN di Jakarta, Kamis (27/10/2022). Simak Pergerakan Saham BBTN Menguat Jelang Cum Date Rights Issuenya.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) bergerak menguat menjelang jadwal cum date pelaksanaan rights issue-nya. Pada penutupan perdagangan Selasa (20/12), saham bank pelat merah ini ditutup naik 1,10% ke level Rp 1.380. 

Kenaikan harga saham terjadi di tengah koreksi indeks harga gabungan (IHSG) sebesar 0,17%.

Penguatan harga saham BBTN ini terjadi dua hari menjelang cum date rights issue yang akan jatuh pada 22 Desember mendatang mengacu pada prospektus rights issue-nya.

Cum date adalah perdagangan terakhir saham BBTN tanpa hak memesan efek terlebih dulu (HMETD). Jadi, investor yang ingin mendapatkan right untuk kemudian dikonversi menjadi saham baru maka harus memburu saham BBTN paling lambat tanggal 22 Desember.  

Baca Juga: BTN akan Rights Issue, Simak Rekomendasi Analis Berikut

Rights issue BBTN ditetapkan dengan harga Rp 1.200. Harga pelaksanaan ini lebih rendah dari harga saham induk yang ditransaksikan di level Rp 1.380. Jika Price Book Value (PBV) saham BBTN saat ini sebesar 0,7x, maka PBV dari harga pelaksanaan rights issue hanya sebesar 0,5x. 

Sementara itu, 1x nilai buku BBTN ada di harga Rp 2.030. 

“Saat ini harga saham BBTN sudah kelewat murah dan harga right issuenya juga masih diskon. Dana rights issue ini sepenuhnya digunakan untuk menaikkan rasio permodalan sehingga dapat meningkatkan kapasitas penyaluran kredit. Sehingga (harga wajarnya) seharusnya paling tidak Rp 2.000 di Rp 2.000,” kata Suria Dharma, Direktur dan Kepala Riset Samuel Sekuritas, Selasa (20/12).

Penguatan harga saham BBTN hari ini juga menunjukkan manuver asing yang mulai terpantau melakukan akumulasi. Asing tercatat melakukan beli bersih melalui Kim Eng Sekuritas (kode broker ZP) sebanyak 2,3 juta lembar. 

Baca Juga: Bank BTN Akan Rights Issue dengan Harga Pelaksanaan Rp 1.200, Simak Jadwalnya

Sedangkan sekuritas lokal Trimegah (LG) tercatat sebagai penjual terbesar sebanyak 2,6 juta lembar. Adapun total saham yang diperjualbelikan mencapai 7 juta unit.   

Prospek harga saham BBTN ke depan sangat dipengaruhi oleh valuasi saham induk BBTN yang masih lebih murah dengan bank lainnya. Saat ini harga saham BBTN diperdagangkan pada 0,67x PBV. Jauh lebih murah dari saham bank lain. 

 

Bila kembali ke 1x PBV maka hal itu mencerminkan kenaikan saham BBTN sekitar 49% dibandingkan harga akhir pekan lalu. “Tidak muluk-muluk harga saham BBTN bisa kembali ke 1x PBV bahkan lebih,” ujar Cheryl Tanuwidjaja, Analis Jasa Utama Capital Sekuritas. 

Secara fundamental, kinerja BBTN juga diprediksi tumbuh solid pada tahun depan yang didukung oleh permodalan yang kuat dan likuiditas yang melimpah, termasuk dana murah. Sejumlah sekuritas memberikan prediksi positif untuk kinerja BTN pada tahun depan, pasca rights issue.

Salah satunya merupakan riset Kiwoom Sekuritas Indonesia yang menyatakan aksi korporasi rights issue yang akan dilakukan oleh BBTN akan menopang kinerja pada tahun depan. “Kami melihat ini bisa meningkatkan capital adequacy ratio (CAR) BBTN,” tulis analis Kiwoom dalam risetnya.

Kiwoom juga menyoroti perbaikan struktur dana BBTN yang berdampak pada penurunan biaya dana. Hingga akhir September 2022, BBTN menghimpun dana tabungan dan giro (current account saving account/CASA) sebesar Rp 143,59 triliun, naik 18,7% dibandingkan setahun sebelumnya.

Hal ini mendorong komposisi CASA di antara DPK dan wholesale funding naik menjadi 40,68%, sementara setahun sebelumnya di 36,3%. 

Sebaliknya porsi deposito turun menjadi 47,35% dari setahun sebelumnya 51,16%. Begitu pula wholesale funding turun menjadi 11,37% dari sebelumnya 12,49%. Pendanaan dari CASA akan terus bertambah sehingga BBTN bisa menekan biaya dana dan meningkatkan NIM.

Baca Juga: BTN Punya Pembeli Siaga, BRI Pertahankan Porsi 15% di BSI

Dengan optimisme terhadap kinerja BBTN di akhir tahun ini dan proyeksi pertumbuhan bisnis 2023, Kiwoom memberikan rekomendasi overweight untuk saham BBTN dengan target harga Rp 2.030. Target harga tersebut merefleksikan price to earning ratio (PER) di angka 7,2x dan price to book value (PBV) 0,9x pada 2022.

BTN akan menggelar rights issue dengan melepas 3,44 miliar saham baru atau setara 24,54% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Dengan harga pelaksanaan Rp 1.200 maka BTN berpeluang meraih tambahan modal Rp4,13 triliun. 

Pemerintah Indonesia sebagai pemegang saham pengendali akan melaksanakan seluruh haknya dengan menyuntikkan tambahan penyertaan modal negara (PMN) senilai Rp 2,48 triliun.

Pemegang 100 juta saham lama yang namanya tercatat dalam dafar pemegang saham (DPS) perseroan pada tanggal terakhir pencatatan (recording date) pada pukul 16.00 WIB berhak atas 32.525.443 (Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu) HMETD. Setiap 1 HMETD berhak untuk ditukar menjadi 1 saham  baru dengan harga Rp1.200.

Baca Juga: BTN Bersama World Saving Bank Institute Bahas Penguatan Digitalisasi


Adapun jadwal pelaksanaan rights issue BBTN adalah sebagai berikut.

- Cum-right di pasar reguler & negosiasi: 22 Desember 2022

- Cum-right di pasar tunai: 26 Desember 2022

- Recording date: 26 Desember 2022

- Masa Pelaksanaan HMETD: 28 Desember 2022 - 5 Januari 2023

- Masa Perdagangan HMETD: 28 Desember 2022 - 5 Januari 2023

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×