kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saham BBCA sentuh rekor baru, ini laba andai membeli setahun lalu


Rabu, 18 Desember 2019 / 06:48 WIB
Saham BBCA sentuh rekor baru, ini laba andai membeli setahun lalu
ILUSTRASI. Masyarakat menggunakan mesin ATM di sebuah pusat perbelajaan di Jakarta, Senin (2/12). Salah satu bank yang getol menambah ATM adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). KONTAN/Carolus Agus Waluyo/2/12/2019.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk, Hasbi Maulana | Editor: Hasbi Maulana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selasa (17/12) saham BBCA (Bank Central Asia Tbk) ditutup menghijau. Saat bursa menutup hari perdagangan, saham BBCA persis di harga penutupan Rp 32.500 per saham.

Harga saham BBCA kemarin merupakan harga penutupan tertinggi sejak saham bank ini diperdagangkan melalui Bursa Efek Indonesia (BEI).

Dibandingkan dengan penutupan Senin (16/12), harga saham BBCA naik 2,20% dari Rp 31.800. Saham BBCA dibuka di atas harga penutupan sehari sebelumnya, tepatnya pada harga Rp 31.975 per saham.

Baca Juga: Saham BBCA dan TPIA menjebol rekor baru di Liga Saham Big Cap Selasa (17/12)

Mencatatkan harga tertinggi Rp 32.500 dan harga terendah Rp 31.825, saham BBCA ditutup naik Rp 700 per saham dalam sehari.

Pada saat penutupan, harga bid Rp 32.400 per saham. Di lain sisi, harga offer terendah di Rp 32.500 per saham.

Pekan lalu PT Bank Central Asia Tbk (BCA) resmi mengakuisisi saham PT Bank Rabobank International Indonesia (Rabobank Indonesia) dari Grup Rabobank.

Baca Juga: Bankir memprediksi NIM masih bakal layu di tahun depan

Transaksi ini mengikuti rencana Grup Rabobank untuk menghentikan operasional di Indonesia seturut dengan perubahan pada strategi global grup.

Akuisisi ini ditandai dengan penandatangan perjanjian jual beli bersyarat (conditional sale and purchase agreement atau CSPA) antara kedua pihak pada 11 Desember 2019, yang tunduk pada persetujuan OJK.

Wakil Presiden Direktur Rabobank Indonesia, Soemenggrie Jongkamto mengatakan, selama ini pihaknya fokus memastikan proses transisi dapat berjalan sebaik mungkin bagi semua pihak, khususnya para nasabah dan seluruh karyawan kami selama proses penghentian operasional.

Namun, seiring dengan berjalannya proses tersebut, para pemegang saham Rabobank dihampiri oleh beberapa pihak yang tertarik dan pada akhirnya mencapai persetujuan dengan BCA.

Baca Juga: Kredit ekspor-impor BCA ikuti kinerja negara

"Kami juga percaya hadirnya BCA akan semakin mendukung proses transisi yang baik bagi semua pihak,” ujar Soemenggrie Jongkamto dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, rabu (11/12).

Meski menghentikan operasional di Indonesia, Grup Rabobank tetap berkomitmen terhadap sektor pangan dan agrobisnis di Indonesia dan akan terus melayani nasabah wholesale di Indonesia melalui cabang-cabang Rabobank di luar negeri, serta terus mendukung sektor agrobisnis di Indonesia melalui Rabo Foundation.

Kembali ke soal rekor harga saham sepanjang zaman, dihitung sejak 7 hari yang lalu (10 Desember 2019), harga saham BBCA kemarin naik 2,12 % dibanding harga saat itu (Rp 31.825). Namun jika kita hitung sejak satu tahun lalu (17 Desember 2018), harga saham BBCA sudah naik hingga 25,85%, dari harga semula (Rp 25.825).

Baca Juga: NIM perbankan diprediksikan masih layu pada 2020

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat total nilai transaksi saham BBCA kemarin mencapai Rp 662,00 miliar, sedangkan volume saham yang ditransaksikan mencapai 205.829 lot.

Dengan earning per share (EPS) alias laba bersih per saham Rp 1.131, maka price to earning ratio (PER) saham ini 28,74 kali. Adapun price to book value-nya (PBV) 4,77 kali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×