Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
Standard Chartered dan PT Astra International masing-masing memiliki 45% saham di Bank Permata yang memiliki nilai pasar US$ 2,4 miliar
Perwakilan untuk OCBC, Permata dan Standard Chartered menolak berkomentar soal ini. Sementara jurubicara Astra tidak bisa dihubungi.
Baca Juga: Bunga ICBC Indonesia tertinggi, ini dia bunga deposito terbaru bank
Laba Bank Permata memang kian positif, tercatat laba bersih BNLI meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi Rp 1,1 triliun atau setara US$ 78 juta dalam sembilan bulan pertama tahun ini. Didorong oleh pertumbuhan dari sisi pendapatan bunga.
Meski begitu, secara historis pada tahun 2017 Bank Permata sempat mengalami penurunan kinerja akibat tingginya rasio kredit atau aset bermasalah. Hal ini membuat Astra dan Standard Chartered menyuntikan modal ke perusahaan.
Baca Juga: Mulai dari Rp 100 ribu, OCBC NISP tawarkan asuransi rumah lewat aplikasi digital
Nah, tahun ini Standard Chartered dengan tegas menyatakan bahwa investasinya di Permata tak lagi menjadi pilihan utama, hal ini mengindikasikan bahwa pihak Standard Chartered tengah bersiap untuk angkat koper dari BNLI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News